Pembakar Jembatan

Oleh: Kartika Yulianti, Ph.D

Tidak, tulisan ini tidak berkaitan dengan kebakaran hebat di Los Angeles, California, Amerika Serikat yang menurut CNN per 13 Januari 2025 sudah membakar total lahan mencapai 40.300 hektar dan lebih dari 100 ribu orang terpaksa dievakuasi.

Tentu saya prihatin dengan apa yang terjadi di kota yang pernah saya kunjungi di penghujung tahun 2011 itu.

Regardless of the cause, whether it’s karma as some people believe after Trump made his controversial remarks that he would turn Gaza into hell, a human-made catastrophe, or simply a natural disaster, I genuinely hope that LA can recover and thrive again.  

Saya mengikuti akun Instagram banyak tokoh berpengaruh, seperti Bill Gates, Michelle Obama, Rhenald Khasali, Helmy Yahya dan masih banyak lagi.

Suatu hari, Helmy Yahya di akun Instagramnya membahas pentingnya menjaga network dan pembahasan tersebut beliau beri judul “Pembakar Jembatan.”

Menurut Helmy, pembakar jembatan adalah orang-orang yang tidak tahu berterima kasih terhadap orang yang sudah membantu mereka. Helmy memberi contoh menarik, misalnya sudah pernah dibantu diberikan akses dari jejaring sosial beliau, tetapi di belakangnya penerima bantuan malah menjelek-jelekkan beliau. Wow, sekelas Helmy Yahya mengalami diperlakukan seperti itu. Luar biasa!

Saya lantas berpikir mengapa Helmy Yahya sampai mengangkat atau membagi pengalamannya itu di IG. Tentu untuk dijadikan pembelajaran. Saya sependapat bahwa pengalaman tersebut memang penting untuk dibagi. Bayangkan, seorang Helmy Yahya dengan nama besarnya membantu orang lain dengan memberikan akses dari jejaring sosialnya. Bukankah itu rejeki besar bagi orang yang menerimanya? Mengapa? Jejaring sosial dan reputasi itu dibangun tidak dalam semalam melainkan bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Jadi, bersyukurlah jika diberikan akses dari jejaring sosial yang sudah dibangun dan dirawat oleh seseorang, terlebih orang sekelas Helmy Yahya. Caranya bagaimana? Helmy memberi satu contoh. Ada seseorang yang pernah beliau bantu dan memanggilnya Coach. Orang ini kadang memberi kabar tentang kemajuan dirinya atau perkembangan projek yang dia kerjakan bersama seseorang yang berada di jejaring sosialnya Helmy, atau sekadar say hello.

Helmy juga mengatakan orang-orang yang memilih menjadi pembakar jembatan tidak lebih sukses darinya. Ya, semua kembali lagi pada kualitas diri. Diamond is diamond, seperti kata Rihanna, shine bright like a diamond!

Selamat Tahun Baru 2025. Semoga kita shine bright like a diamond di tahun Ular Kayu ini. Shine bright like a diamond! Shine bright like a diamond!

Kartika Yulianti