Lima Profil Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia

Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo

Pidato Presiden Joko Widodo mengenai profil lulusan perguruan tinggi yang ideal memberikan gambaran jelas tentang harapan negara terhadap generasi muda. Dalam konteks era disrupsi, globalisasi, dan revolusi industri 4.0, tuntutan terhadap lulusan perguruan tinggi bukan hanya sekadar penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga kemampuan adaptasi, inovasi, dan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Pada kesempatan tersebut Presiden menyebutkan ada lima profil kompetensi yang diharapkan dalam menghadapi masa mendatang, yaitu

  1. Berdedikasi tinggi terhadap kemanusiaan dan kemajuan bangsa serta toleransi dalam kebinekaan. Bahkan ditekankan sebagai watak yang tidak boleh ditawar. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki jiwa sosial yang tinggi, peduli terhadap permasalahan sosial, dan memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Juga mampu untuk menjawab tantangan global seperti SDGs dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
  2. Pembelajar sepanjang hayat: lulusan perguruan tinggi harus memiliki mindset terus belajar dan mengembangkan diri, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Wisuda tepat waktu bukan akhir melainkan awal dari belajar sesungguhnya. Menghadapi disrupsi digital, kemampuan adaptasi dan belajar terus-menerus menjadi kunci untuk meraih kesuksesan.
  3. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan masalah: karya yang dihasilkan bukan hanya karya ilmiah, tetapi juga karya yang memecahkan masalah sosial melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kewirausahaan. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam memecahkan masalah nyata di masyarakat serta mendukung inovasi dan kewirausahaan, memberikan solusi atas permasalahan sosial yang kompleks.
  4. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru: para lulusan harus memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami, dan memanfaatkan teknologi terbaru. Mungkin saja ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dimaksud belum dapat dimiliki atau dihadirkan di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Namun, para lulusan tersebut diharapkan dapat mengambil pelajaran dari perkembangan yang biasanya sudah berjalan di dunia industri. Hal ini mempersiapkan lulusan untuk bersaing di pasar kerja global yang semakin kompetitif.
  5. Siap menciptakan lapangan kerja: Lulusan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran.

Kurikulum perguruan tinggi harus diperbaharui secara berkala untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman. Perlu adanya penguatan soft skills. Selain hard skills, soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan perlu ditingkatkan. Juga perlu kolaborasi dengan industri dimana perguruan tinggi perlu menjalin kerjasama yang erat dengan industri untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan relevan. Ditambah dengan fokus pada pengembangan kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi. Perguruan tinggi harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan lulusan untuk era digital.

Profil kompetensi yang diharapkan Presiden ini mencerminkan visi Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing. Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Menjadi smart and good!

Nikodemus T. Martoredjo