Hampir Saja: Rasa Syukur dalam Hidup

Oleh: Oki Hermawati

Hampir saja! Kata itu seringkali terjadi dalam hidup manusia. Peristiwa hampir saja menjadi suatu bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat merebus telur ayam kampung, air mendidih dan hampir saja tumpah dari panci, sebelum akhirnya secara cepat kompor saya matikan. Hampir saja bisa jadi kita alami sewaktu berada di jalanan, hampir saja jatuh sebelum akhirnya sadar di depan ada lobang dan kita berpegang erat pada tiang di sebelahnya. Hampir saja kita tertabrak motor dan tepat bersamaan seorang teman menarik tangan kita dengan cepat. Hampir saja kita tertinggal kereta, bus, pesawat tetapi di menit terakhir kita sampai di stasiun, terminal, bandara. Hampir saja kita terlambat mengirimkan tugas, makalah, artikel tetapi di menit terakhir kita bisa menyelesaikannya.

Pengalaman hampir saja menjadi pengalaman yang bermakna dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang “merasakan hampir saja” memiliki perasaan yang cenderung senang, mensyukuri bahwa kejadian, peristiwa, kegiatan, pengalaman dapat terlewatkan atau dilalui dengan baik. Resiko-resiko buruk dalam berbagai macam skala dapat saja dialami jika tidak ada “hampir saja” ini.

Orang Jawa secara umum menyebut peristiwa “hampir saja” itu dengan sebutan “untung . . .” Untung ini memiliki pengertian positif karena ada suatu hal “buruk/menyedihkan/celaka/sial dsb” yang dapat saja terjadi atau menimpa tetapi terlewatkan sehingga hal-hal negatif atau buruk itu tidak terjadi. Setiap orang jika ditanya tentang peristiwa “hampir saja” pasti akan memiliki cerita yang mengundang kita sebagai pendengarnya turut merasakan senang, rasa syukur, bahagia karena pencerita terlewatkan dari hal-hal buruk yang dialaminya. Cerita-cerita “hampir saja” dimiliki setiap orang termasuk setiap pembaca disini. Cerita itu dapat menjadi pelajaran atau pengalaman hidup bermakna bagi pribadi yang mengalaminya. Cerita itu dapat menjadi penyemangat hidup bagi si pencerita dan juga pendengar cerita karena ada rasa syukur dibalik kisah “hampir saja” ini. Adakah kisah “hampir saja” yang ingin engkau bagikan? Bagikanlah kepada orang lain dan bersyukurlah karenanya!

Oki Hermawati