Cetak Sejarah, Indonesia Lolos ke 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo

Keberhasilan Tim U-23 Indonesia yang mencetak sejarah dengan lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024 merupakan pencapaian yang luar biasa. Keberhasilan ini tidak hanya terkait dengan prestasi dalam bidang olahraga, tetapi juga menggambarkan aspek motivasi yang mendorong tim dan semua pihak untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.

Menurut teori motivasi, terdapat dua jenis motivasi utama: intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu, seperti kesenangan, kepuasan, dan dorongan untuk berprestasi. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari faktor luar, seperti penghargaan, pujian, dan pengakuan.

Dalam kemenangan Tim U-23 Indonesia, motivasi intrinsik dapat terlihat dari semangat juang para pemain yang ingin mengukir sejarah dan membawa kebanggaan bagi diri mereka sendiri dan juga bagi bangsa Indonesia. Misalnya, para pemain yang berhasil mencetak gol-gol indah melalui usaha membangun serangan secara terarah menunjukkan dedikasi dan fokus yang tinggi. Motivasi intrinsik ini sangat penting dalam meraih prestasi khususnya di cabang olahraga karena membantu pemain tetap termotivasi meskipun menghadapi tekanan dan tantangan.

Di sisi lain, motivasi ekstrinsik juga memainkan peran penting. Prestasi tim yang berhasil lolos ke babak delapan besar dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan media massa menjadi sumber motivasi ekstrinsik yang kuat. Penghargaan dan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk federasi sepak bola dan suporter fanatik Indonesia, mendorong pemain untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan.

Jika dihubungkan dengan hierarki kebutuhan Abraham Maslow dapat dipahami bagaimana berbagai kebutuhan mempengaruhi motivasi pemain. Menurut Maslow, kebutuhan manusia diatur dalam hierarki mulai dari kebutuhan fisiologis dasar hingga kebutuhan aktualisasi diri.

  1. Kebutuhan Fisiologis: Kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan istirahat harus terpenuhi untuk memastikan pemain dalam kondisi fisik yang optimal. Dalam konteks tim sepak bola, ini berarti menyediakan nutrisi yang baik, fasilitas latihan, dan waktu istirahat yang cukup.
  2. Kebutuhan Keamanan: Pemain membutuhkan rasa aman baik secara fisik maupun psikologis. Dukungan dari pelatih, staf medis, dan manajemen tim sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pemain.
  3. Kebutuhan Sosial: Rasa kebersamaan dan dukungan sosial dari rekan satu tim, pelatih, dan keluarga sangat penting dalam membangun semangat tim. Keberhasilan tim U-23 Indonesia juga mencerminkan hubungan yang baik dan kerjasama antar pemain, baik pemain lokal maupun pemain naturalisasi.
  4. Kebutuhan Penghargaan: Pengakuan dan penghargaan atas prestasi sangat memotivasi pemain untuk terus berusaha. Pengakuan publik, medali, dan trofi merupakan bentuk penghargaan yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi pemain.
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Pada puncak hierarki, pemain ingin mencapai potensi maksimal mereka dan menjadi yang terbaik dalam bidangnya. Keinginan untuk membuat sejarah dan meraih prestasi tertinggi merupakan bentuk aktualisasi diri bagi para pemain.

Keberhasilan Tim U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor motivasional. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik, pemenuhan kebutuhan dasar menurut hierarki Maslow, berperan dalam mendorong pemain untuk mencapai prestasi tersebut. Pemahaman mendalam tentang teori motivasi dapat membantu untuk mengapresiasi dan mendukung upaya para atlet dalam mencapai puncak prestasi mereka, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berusaha meraih impian masa depan.

Nikodemus T. Martoredjo