Hindu Mengajarkan Seluruh Dunia adalah Satu Keluarga
Ket.foto | Dr. Untung Suhardi
Jakarta, CBDC – Ajaran Hindu, dengan prinsip-prinsipnya yang mendalam tentang kehidupan harmonis, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs. Ajaran Hindu dapat mendukung dan memperkuat upaya mencapai kerukunan, perdamaian, dan keadilan sosial dalam konteks SDGs.
Pernyataan itu dikemukakan oleh Dr. Untung Suhardi dalam seminar tanggal 7 Juni 2024 di Kampus Binus Anggrek dan diikuti oleh para Mahasiswa/i dan dosen pengajar Character Building dari semua area Kampus Binus seperti Kampus Binus Kemanggisan, Binus Bandung, Binus Malang dan Binus Semarang.
Seminar itu diselenggarakan oleh Unit Character Building Development Center (CBDC), Universitas Bina Nusantara. Seminar ini diselenggarakan dalam rangka upaya Universitas Bina Nusantara melalui CBDC untuk membangun dialog lintas iman, agama dan kepercayaan untuk mencapai perdamaian dan keadilan sosial yang sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini telah menjadi concern pembangunan berkelanjutan global atau yang dikenal dengan nama Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam pemaparannya, Dr. Untung menerangkan bahwa kerukunan atau harmoni adalah konsep yang sangat penting dalam ajaran Hindu. Prinsip Dharma, yang mencakup kewajiban moral dan etika, menekankan pentingnya hidup dalam harmoni dengan diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta.
Dharma mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab tertentu dalam kehidupan, yang jika dijalankan dengan benar akan menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat. Memahami dan menjalankan dharma dapat mendorong perilaku etis dan tanggung jawab sosial yang mendukung kerukunan antarindividu dan komunitas, sejalan dengan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat), tegasnya.
Lalu prinsip lain dari ajaran Hindu yang dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan SDGs adalah prinsip Ahimsa (Tanpa Kekerasan), tambahnya. Ia menjelaskan bahwa ahimsa adalah prinsip tanpa kekerasan yang mendorong rasa hormat dan kasih sayang terhadap semua makhluk hidup. Menerapkan ahimsa dalam kehidupan sehari-hari dapat mengurangi konflik dan kekerasan, mempromosikan kerukunan sosial yang selaras dengan SDG 16.
Tentu saja masih banyak pokok-pokok ajaran Hindu yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian SDGs. Pokok-pokok ajaran itu misalnya Santi yang artinya perdamaian. Santi dapat dicapai melalui praktif spiritual meditasi dan yoga yang dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Lalu ada juga Bhagavad Gita atau ajaran tentang Pengendalian Diri untuk mencapai kedamaian batin
Terkait dengan keadilan sosial, dalam ajaran Hindu ada konsep Vasudhaiva Kutumbakam. Konsep ini mengajarkan seluruh dunia adalah satu keluarga. Dan ada juga konsep Seva yang artinya pelayanan kepada orang lain. Konsep-konsep ini menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi semua.