Wawasan Nusantara: Keberagaman, Keragaman, dan Persaudaraan

Oleh: Louwis Steffo Dermawan.

 Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Hal ini membuat Indonesia kaya akan keragaman budaya dan tradisi serta memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Oleh karena itu , Wawasan Nusantara menjadi konsep penting dalam memahami dan menghormati keberagaman ini, menjaga persatuan, serta mempromosikan persaudaraan di antara seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan bahwa Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional. Dalam memahami konsep ini, rujukan dari berbagai sumber, seperti lembaga penelitian terkenal dan publikasi akademik, dapat memberikan pandangan yang kaya dan beragam. Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007, wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

Dalam konteks keberagaman budaya, Indonesia juga dikenal akan kekayaan dan keberagaman adat istiadatnya. Berbagai suku bangsa seperti Jawa, Bali, Minangkabau, Batak, dan Papua memiliki budaya, bahasa, dan tradisi unik yang melekat pada masing-masing wilayah. Misalnya, budaya Jawa terdapat Kebaya dan Batik, sementara budaya Batak terdapat Ulos. Keanekaragaman ini tidak hanya mencerminkan warisan nenek moyang, tetapi juga nilai-nilai luhur yang mengikat masyarakat Indonesia.

Dalam wawasan Nusantara, persaudaraan menjadi nilai penting. Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan dan persaudaraan di antara seluruh warga negara Indonesia, meskipun berbeda suku, agama, ras, dan budaya. Persaudaraan juga tercermin dalam semboyan “Gotong Royong”, yang menekankan pentingnya bantu-membantu dalam kehidupan bersama sebagai bagian dari identitas Nusantara. Banyak budaya di Indonesia yang dikemas dalam perayaan-perayaan seperti kegiatan gotong royong Rambu Solo, Nganggung, Sinoman , dan kegiatan adat yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Untuk membangun dan mempertahankan persatuan dan persaudaraan di tengah kompleksitas keberagaman Nusantara, penting bagi setiap individu untuk memiliki pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman ini. Pendidikan dan kesadaran akan wawasan Nusantara perlu ditanamkan sejak dini, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun komunitas. Membaca, mendengarkan, dan mempelajari berbagai sumber dan referensi, termasuk dari internet melalui mesin pencari seperti Google, dapat memberikan wawasan yang luas tentang keberagaman Nusantara.

Dalam kesimpulan, wawasan Nusantara adalah konsep penting untuk memahami dan menghormati keberagaman budaya, adat istiadat, dan kekayaan alam yang unik di Indonesia. Dengan keberagaman ini, Indonesia dapat membangun persatuan, kesatuan, serta mempromosikan persaudaraan di tengah kehidupan yang kompleks. Mengacu pada berbagai sumber referensi, termasuk internet melalui Google, dengan cara ini dapat memberikan wawasan yang kaya dan beragam tentang keharmonisan berkehidupan di Nusantara.

Referensi

https://www.kemlu.go.id/canberra/id/read/indonesia/2186/etc-menu

https://itjen.kemdikbud.go.id/web/5-tradisi-gotong-royong-di-indonesia/

https://uici.ac.id/mengenal-wujud-keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya/

https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/

Louwis Steffo Dermawan