Pesta Demokrasi Di Era Digital Sebagai Sarana Eskalasi Identitas Dan Kedaulatan Bangsa Indonesia
Oleh : Nickolas Mathew Geraldinho | PPTI 15 | 2602189511|
“Demokrasi bukan hanya hak untuk memilih, itu adalah hak untuk hidup bermartabat.” (Naomi Klein)
Demokrasi merupakan bentuk perwujudan kedaulatan rakyat dalam suatu negara. Demokrasi sendiri berasal dari kata demos yang artinya rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Dengan begitu, secara harafiah demokrasi adalah bentuk kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Indonesia sendiri menerapkan Demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar, Indonesia tentu sangat menjunjung tinggi demokrasi. Konsolidasi demokrasi Indonesia telah dimulai sejak awal kemerdekaan pada tahun 1945, namun esensi demokrasi di Indonesia sangat sulit dijalankan hingga tahun 1998. Kemerdekaan demokrasi sesungguhnya baru terjadi pasca runtuhnya Orde Baru dan mulai menjalankan praktik-praktik demokrasi terbuka yang sesungguhnya, seperti pemilu yang teratur dalam memilih presiden dan wakil presiden, kepala daerah, serta legislatif pada tiap-tiap daerah.
Seiring berjalannya waktu, praktik-praktik demokrasi Indonesia justru memberikan ancaman bagi integrasi bangsa. Berbagai isu yang terkait dengan demokrasi seperti politik sering menimbulkan perpecahan pada warga negara Indonesia. Menurut Mahfud MD, demokrasi di Indonesia pasca reformasi justru tidak bertambah baik. Hal tersebut dikarenakan menurutnya demokrasi yang berkembang di Indonesia cenderung liberal karena tidak diikuti oleh penegakan hukum yang kuat (Mahkamah Kosntitusi RI, 2013). Seperti yang kita ketahui, demokrasi di Indonesia sering dicederai dengan perilaku-perilaku yang tidak pantas, seperti politik uang, suap menyuap, janji politik, dan lainnya.
Dewasa ini, tantangan demokrasi Indonesia semakin bertambah dan berkembang. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Andi Widjanto berpendapat bahwa terdapat 3 tantangan terbesar dalam eskalasi politik Indonesia. Pertama, adanya politik identitas, lalu adanya misinformasi yang berujung pada penyebaran hoaks atau berita palsu, dan terakhir maraknya ujaran kebencian terutama dalam menjalankan politik identitas (Lemhannas RI, 2022). Sebenarnya politik identitas tidak selalu bernilai buruk, namun ujaran kebencian yang umumnya diakitkan dengan politik akan melahirkan politik identitas yang tentu bersifat buruk.
Pada tahun 2024 ini, Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi dalam memilih presiden dan wakil presiden. Tidak hanya itu, pemilu ini juga dilakukan secara serentak bersamaan dengan pemilihan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota (KPU Republik Indonesia, 2023). Tentu kita semua berharap pelaksanaan demokrasi ini dapat menjadi sarana dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, termasuk kedaulatan tertinggi yang berada di tangan rakyat sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Berbagai solusi dapat dilakukan dalam upaya mencapai pesta demokrasi yang aman, nyaman, dan tentram. Salah satunya adalah dengan adanya ketegasan pemerintah dalam menerapkan regulasi-regulasinya. Selain itu, kita perlu meningkatkan literasi digital kita sehingga tidak mudah termakan oleh berita bohong, terutama ujaran kebencian. Sebagai manusia yang hidup di era digital, sudah seharusnya kita lebih bijaksana dalam menggunakan berbagai platform digital. Apabila kita bersama pemerintah dapat menerapkan upaya-upaya tersebut, tentu demokrasi Indonesia akan jauh lebih matang dan eskalasi dalam penerapan Demokrasi Pancasila khususnya di era digital dapat tercapai. Memang hal tersebut tidak mudah, namun tidak ada salahnya mencoba dan tidak perlu takut menjadi penggerak demi hal yang positif bagi bangsa dan dengan begitu maka kita akan dapat membentuk identitas nasional bangsa kita, Indonesia.
”Vox populi vox dei (suara rakyat adalah suara Tuhan)”
DAFTAR PUSTAKA
Kemendagri RI. 2023. Pengertian Demokrasi, Model, dan Prinsipnya. Diakses pada 10 Januari 2024 dari https://polpum.kemendagri.go.id/pengertian-demokrasi-model-dan-prinsipnya/#:~:text=Pengertian%20Demokrasi%20Menurut%20Para%20Ahli,kekuasaan%20yang%20mutlak%20oleh%20rakyat
KPU Republik Indonesia. 2023. Kilas Pemilu Tahun 2024. Diakses pada 18 Januari 2024 dari https://www.kpu.go.id/page/read/1136/kilas-pemilu-tahun-2024
Lemhannas RI. 2022. Gubernur Lemhannas RI: Tiga Tantangan Terbesar Eskalasi Politik Indonesia 2023-2024. Diakses pada 18 Januari 2024 dari https://www.lemhannas.go.id/index.php/publikasi/press-release/1788-gubernur-lemhannas-ri-tiga-tantangan-terbesar-eskalasi-politik-indonesia-2023-2024
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 2013. Mahmud MD: Demokrasi Belum Menyejahterakan Rakyat. Diakses pada 18 Januari 2024 dari https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=8091
Valentina, Fanny Angelia. 2023. Identitas Nasional Kita Sama! Berdiri Sama Tinggi, Duduk Sama Rendah!. Diakses pada 18 Januari 2024 dari https://binus.ac.id/character-building/2023/02/identitas-nasional-kita-sama-berdiri-sama-tinggi-duduk-sama-rendah/