Akulturasi Musik Menyatukan Keberagaman Yang Berada di Dalam Sebuah Negara

Oleh: Joeliardo Gerald Leviothniel |PPTI 14 | 2602190362|

Musik menjadi suatu instrument yang luar biasa penting dalam suatu pembangunan, musik bisa jadi pemersatu bangsa, mengobarkan semangat perjuangan, persatuan, kebangsaan dan memberikan kebahagiaan. Ucap Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah pada Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Artis Penyanyi Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI). Alasan mengapa music dapat menjadi salah satu pemersatu bangsa adalah karena music merupaka sebuah bentuk budaya yang dapat dinikmati oleh semua orang, karena dalam music tidak ada batasan apapun.

Musik juga berfungsi untuk menjadi identitas sebuah budaya di satu daerah. Setiap daerah memiliki gaya musik masing-masing dan memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti contoh Jawa Barat dan Jawa Tengah, meskipun secara geografis mereke bersebelahan, gaya musik yang dimiliki jelas berbeda dan orang-orang dapat membedakan gaya musik mana yang merupakan musik Jawa Barat dan mana yang merupakan musik Jawa Tengah.

Itu adalah salah satu contoh keberagaman yang ada di Indonesia. Musik yang ada di negara Indonesia ini sangat beragam, tetapi karena keberagaman itu apabila disatukan, akan terlahir sebuah karya seni yang lebih indah dan unik. Penggabungan musik dari budaya yang berbeda ini merupakan salah satu contoh dari akulturasi budaya. Dengan akulturasi budaya ini, ketika seseorang mendengarkan musik ini, mereka akan merasa bahwa budaya mereka sudah diwalkilkan di dalam musik ini, dan karena itu seseorang akan semakin mencintai budaya mereka dan mereka akan belajar untuk mencintai budaya orang lain.

Agar semua orang tahu akan musik hasil akulturasi ini, maka diperlukan sebuah media yang dapat merepresentasikan musik ini. Media tersebut adalah festival musik yang dapat diselenggarakan di setiap daerah. Di Indonesia sendiri sudah ada berberapa festival musik yang menghadirkan beragam musik tradisional dari budaya yang berbeda. Beberapa festival tersebut ada Moro Borobudur, festival Babukung, Festival Budaya Lebah Baliem, dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya, musik dapat mempersatukan budaya, karena tidak ada batasan dalam musik yang dapat membatasi terjadinya akulturasi budaya. Setiap orang dari budaya yang berbeda juga dapat menikmati musik tersebut dan dapat merasakan budayanya terwakilkan oleh musik hasil akulturasi tersebut. Selain merasa terwakilkan, seseorang juga dapat mengetahui dan mengerti budaya baru yang berbeda.

Referensi:

Dian, Magdalena (2023). 10 Festival Budaya & Musik di Berbagai Daerah di Indonesia Sepanjang Agustus 2023. Diakses 20 Januari 2024 dari https://www.beautyjournal.id/article/10-festival-budaya-and-musik-di-indonesia-agustus-2023?page=1

Militia Kristy Illene Tinangon, Giveny (2021). Musik Keroncong Sebagai Bentuk Akulturasi Musik di Indonesia. Diakses 20 Januari 2024 dari  https://student-activity.binus.ac.id/paramabira/2021/05/musik-keroncong-sebagai-bentuk-akulturasi-musik-di-indonesia/

Subyandono, Eristo (2023). Gambang Kromong: Musik Akulturasi di Tengah Pusaran Jaman. Diaksese 20 Januari 2024 dari https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/gambang-kromong-musik-akulturasi-di-tengah-pusaran-zaman

Joeliardo Gerald Leviothniel