5 Peran Maria

Oleh: Arcadius Benawa

Di awal Tahun Baru 2024 kami mengikuti perayaan ekaristi di gereja Santo Yusup, Pati, Jawa Tengah. Pastor Anton Gunardi, MSF yang memimpin perayaan ekaristi membawakan kotbah tentang Bunda Maria dengan sangat baik dan jelas. Sedemikian baik dan jelas sehingga saya merasa sayang kalau dibiarkan lewat begitu saja. Maka dari itu saya mencoba mendokumentasikan dalam bentuk tulisan pendek ini dengan judul 5 peran Maria yang oleh Romo Anton Gunardi, MSF disingkat dengan 5 M. Kelima M yang dimaksudkannya adalah Mother, Member, Massenger, Model, Madiatrix.

Maria sebagai Mother jelas karena beliaulah yang mengandung dan melahirkan Yesus Sang Mesias. Hal ini menginspirasi kita sebagai anak-anak Bunda Maria juga menjadi pribadi-pribadi yang perlu berusaha untuk mengandung kebenaran dan melahirkan kebenaran di dalam hidup melalui tutur kata, sikap, dan perbuatan kita.

Maria sebagai Member sebab jelas bahwa sejak kelahiran Gereja pada hari Pentakosta Bunda Maria setia hadir bersama para rasul. Bunda Maria sebagai member penuh komitmen, maka kita pun sebagai anggota Gereja dipanggil untuk menjadi member yang tidak memble tetapi penuh komitmen dan dedikasi sebagaimana diteladankan oleh Bunda Maria.

Maria sebagai Messanger jelas dari kesediaan Maria menjadi Pelaku Firman. “Sesungguhnya, aku ini Hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu!” Sebagai Utusan Bunda Maria siap sedia menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya meskipun terasa mustahil. “Bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?” Oleh karena itu sebagai anak-anak dari Bunda Maria yang adalah Bunda Gereja kita pun dipanggil untuk senantiasa setia menjalankan tugas misionaris mewartakan kabar baik, kabar sukacita, bukan membawa dan menyebarluaskan kabar bohong apalagi hate speech atau ujaran kebencian.

Maria sebagai Model kiranya jelas dari seluruh hidup Bunda Maria, beliaulah model bagi kita segenap anggota Gereja sebagaimana ia pesankan kepada pelayan-pelayan berhadapan dengan Yesus Puteranya. “Buatlah apa yang Ia katakan padamu!” (Yoh 2) sehingga berkata teladan ketaatannya itu keselamatan terjadi, sehingga pesta nikah di Kana itu juga terbebas dari ancaman rusaknya suasana pesta nikah kalau anggur hidangan untuk perjamuan tidak tersedia. Dengan meneladan model kesetiaan Bunda Maria pada Firman Tuhan karya penebusan itu terlaksana.

Maria sebagai Mediatrix artinya Bunda Maria menjadi Bunda Pengantara, bukan pengantara kepada Allah Bapa tetapi pengantara kepada Yesus Puteranya, karena pengantara kepada Allah adalah tetap Yesus Kristus, maka dalam Gereja Katolik Bunda Maria dipercaya sebagai per Mariam ad Jesum, melalui Maria doa-doa kita dihantar pada Yesus. Maka sebagai anak-anak Bunda kita bermohon untuk menghantar doa-doa kita kepada Yesus Sang Puteranya.

Itulah kiranya yang dapat saya saripatikan kembali dari apa yang dengan seksama saya simak kotbah yang disampaikan oleh Romo Anton Gunardi MSF dengan jelas dan gampang dicerna. Dengan demikian di awal tahun baru 2024 ini saya pribadi merasa bersyukur dapat membuka lembaran baru di tahun 2024 dengan perayaan ekaristi yang merayakan peran Bunda Maria, Bunda Gereja dan Bunda Allah atau dikenal dalam bahasa Latin dengan sebutan Theotokos. Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakalah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Arcadius Benawa