Pentingnya “Quality Imperatif” untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi

Oleh Dr. Adie Erar Yusuf, S.Pd. M.A.

Konsep mutu yang diperkenalkan oleh William Edwards Deming masih menjadi salah satu prinsip utama yang memandu kesuksesan organisasi hingga saat ini. Prinsip-prinsip Deming, yang dikenal sebagai “Quality Imperative”, menekankan pentingnya memprioritaskan kualitas dalam semua aspek operasional organisasi. Jurnal “Total Quality Management & Business Excellence” pada tahun 2020 oleh Antony, Shou, dan Gijo-Thomas menyoroti relevansi yang berkelanjutan dari prinsip-prinsip mutu Deming dalam konteks bisnis modern.

Pentingnya “Quality Imperative” Deming dalam organisasi terletak pada dampaknya yang luas terhadap efisiensi, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Konsep ini mengajarkan bahwa kualitas bukanlah sekadar parameter tambahan, tetapi harus menjadi fokus utama dalam semua aspek bisnis, mulai dari desain produk hingga proses produksi dan layanan pelanggan. Menurut studi dalam “International Journal of Production Economics” oleh Jabbour, de Sousa Jabbour, dan Govindan (2020), implementasi prinsip-prinsip mutu Deming dapat meningkatkan daya saing dan kinerja operasional organisasi.

Salah satu aspek kunci dari “Quality Imperative” adalah pendekatan terhadap perbaikan terus-menerus. Prinsip Deming menekankan pentingnya mengadopsi siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memperbaiki ketidaksesuaian proses secara berkelanjutan. Dengan menerapkan pendekatan ini, organisasi dapat memastikan bahwa mereka selalu berada dalam perjalanan menuju mutu yang lebih tinggi. Penelitian oleh Boer, Filippini, dan den Hertog (2020) dalam “The TQM Journal” menunjukkan bahwa siklus PDCA merupakan alat yang efektif untuk memfasilitasi perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.

Untuk mengadopsi “Quality Imperative” secara efektif, organisasi memerlukan komitmen dari seluruh tingkatan manajemen dan karyawan. Budaya organisasi yang memprioritaskan kualitas harus ditanamkan dan diperkuat melalui pelatihan, komunikasi, dan insentif yang tepat. Penelitian oleh Aral dan Gurbuz (2020) dalam “The TQM Journal” menyimpulkan pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam mempromosikan budaya kualitas dan mendorong partisipasi aktif dari semua anggota organisasi.

“Quality Imperative” menurut Deming tetap menjadi kunci kesuksesan organisasi dalam era bisnis yang berubah-ubah. Dengan memprioritaskan mutu dalam semua aspek operasional dan mengadopsi pendekatan perbaikan berkelanjutan, organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif dan memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik. Hanya dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip mutu Deming secara menyeluruh dalam budaya dan praktik organisasi, kita dapat memastikan kesuksesan jangka panjang dan berkelanjutan.

Referensi
Manning, G. & Curtis, K. (2003) The Art of Leadership, Boston: McGraw-Hill Irwin
Daniel Carnerud , Anna Mårtensson , Karin Ahlin & Thomas PerssonSlumpi (2020): On the inclusion of sustainability and digitalisation in quality management –an overview from past to present, Total Quality Management & Business Excellence, DOI:10.1080/14783363.2020.1848422

Dr. Adie Erar Yusuf, S.Pd. M.A.