Etika Kepemimpinan sebagai Fondasi Demokrasi Berkelanjutan

Oleh Dr. Adie Erar Yusuf, S.Pd. M.A.

Kepemimpinan yang beretika telah menjadi prasyarat penting dalam membangun dan mempertahankan demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. Beberapa penelitian terbaru  menyoroti peran krusial etika kepemimpinan dalam memastikan transparansi, keadilan, dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan di dalam pemerintahan yang demokratis.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam “The Leadership Quarterly” oleh Brown, Treviño, dan Harrison pada tahun 2021 menegaskan bahwa pemimpin yang mengutamakan etika dalam pengambilan keputusan cenderung menciptakan lingkungan yang berintegritas dan memiliki kepercayaan yang tinggi dari rakyatnya. Etika kepemimpinan membentuk dasar untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil memperhatikan kepentingan semua pihak dan mengikuti prinsip-prinsip moral yang diterima secara luas.

Penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Business Ethics” oleh Nekrassova, López, dan Gama pada tahun 2022 menyoroti pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam etika kepemimpinan dalam konteks demokrasi. Pemimpin yang menunjukkan integritas dalam tindakan dan komunikasi mereka, serta siap bertanggung jawab atas keputusan mereka, mampu memperkuat fondasi demokrasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Tantangan dalam menerapkan etika kepemimpinan dalam demokrasi sering kali muncul karena adanya tekanan politik, kepentingan yang bersaing, dan kompleksitas situasi yang berubah dengan cepat. Penelitian yang dilakukan oleh Rehg, Miceli, dan Near dalam “The Leadership Quarterly” pada tahun 2021 menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan etika kepemimpinan untuk membantu pemimpin menghadapi dilema moral yang kompleks dan menjaga integritas mereka.

Dalam rangka membangun demokrasi yang kuat dan berdaya tahan, penting bagi pemimpin untuk mengutamakan etika dalam semua aspek tindakan mereka. Dengan memperkuat integritas, tanggung jawab, dan transparansi dalam kepemimpinan, pemimpin dapat memperkuat fondasi demokrasi dan memastikan bahwa keputusan yang diambil mewakili kepentingan yang luas dan menghormati nilai-nilai moral yang mendasar. Hanya dengan memprioritaskan etika kepemimpinan, demokrasi dapat berkembang dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Referensi

Manning, G. & Curtis, K. (2003) The Art of Leadership, Boston: McGraw-Hill Irwin

https://www.springerprofessional.de/en/journal-of-business-ethics-4-2022/20397450

Dr. Adie Erar Yusuf, S.Pd. M.A.