Pemikiran Jalan Tengah Sederhana (zhongyong)

Oleh: Kristan

Zhong berarti tengah, tepat, sederhana yang menuju sempurna. Pemikiran tentang zhong yang bermaksud bahwa para pemerintah agar melaksanakan seluruh aktivitas pemerintahan harus selaras dengan atas kesederhanaan moral termasuk persoalan pemberian hukuman. Cheng Yi mengatakan bahwa, “Yang tidak cenderung kepada satu pihak tertentu dinamakan zhong, akal yang tidak berubah dinamakan yong.”

Zhong bermaksud jalan yang benar di alam semesta dan yong bermaksud teori bagi seluruh dunia. Konfusius mendefinisikan zhongyong berarti sebagai segala perilaku yang harus diamalkan oleh seluruh lapisan masyarakat. zhongyong juga bermaksud pembatasan terhadap sesuatu yang ekstrim. Zhongyong merujuk kepada keseimbangan dan ketenangan diantara kedua belah pihak. Di dalam kitab Zhongyong [29]:3“Berlaksa wujud terpelihara dengan tidak saling mencelakakan, begitupun jalan suci terlaksana dengan tiada yang saling bertentangan.” Selanjutnya di dalam kitab Lunyu [11]:16 tertulis: “Zigong bertanya kepada Konfusius diantara Zizhang dan Zixia mana yang lebih bijaksana? Konfusius menjawab, Zizhang terlalu melampaui dan Zixia belum mencapai tahap yang ditentukan.” Zizhang dan Zixia adalah murid Konfusius. Konfusius berpendapat bahwa hasrat Zizhang terlalu tinggi sedangkan Zixia tidak dapat mencapai hasrat yang ditentukan dan terlalu konservatif.

Maka Konfusius mengkritik mereka. Di dalam kitab Lunyu [11]:16 tertulis: “Yang melampaui dan maupun yang kurang, keduanya belum mencukupi syarat.” Maka tujuan zhongyong adalah kesederhanaan tidak kurang tidak lebih melainkan tepat. Dengan kata lain zhongyong adalah pengaturan diatara kelebihan dan kekurangan.

Selanjutnya di dalam kitab Lunyu [3]:20 tertulis: “Puisi Guanju itu begitu menggembirakan, tetapi tetap dalam kesopanan, mengharukan tapi tidak membuat merana.” Pernyataan diatas bertujuan untuk menasehati manusia agar dapat mencapai kesederhanaan emosi diri. Lebih lanjut Konfusius menjelaskan di dalam kitab Lunyu [6]:18 sebagai berikut: “Bila sikap keaslian seorang melebihi gayanya, maka orang tersebut akan kelihatan kasar, jika gaya seseorang melampaui keaslian sikapnya, maka orang itu memperlihatkan kerendahannya.

Hanya apabila gaya dan keaslian sikapnya saling selarasa satu sama lain, dengan demikian menjadikan orang memiliki sifat junzi.” Konsep zhongyong jika diterapkan dalam bidang politik maka seperti yang tertuang di dalam kitab Lunyu [8]:14 yaitu :“Kalau tiada hal yang berhubungan dengan kedudukanmu, janganlah ikut campur tangan.”

Konsep ini bertujuan untuk menasehati orang agar mengikuti prinsip tengah dan kesederhanaan zhongyong, dimana seorang pemimpin tidak boleh melampaui tugas dan kedudukannya. Di dalam kitab Lunyu [3]:9 tertulis: “Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan li dan seorang pembantu mengabdi kepada pemimpinnya dengan kesetiaan.” Maksudnya hubungan antara pemimpin dan bawahannya harus mengikuti prinsip zhongyong. Ini bermaksud dalam mencari tatacara untuk memperoleh keseimbangan bagi sebuah perkara yang bertentangan

Kristan