Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo, S.S., M.M

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pastinya ada pedoman yang menuntun di dalam berperilaku dan bertindak. Seperti halnya pada masyarakat di Indonesia, ada Konsensus Nasional yang dipakai sebagai pedoman dan dasar berbangsa dan bernegara. Konsensus Nasional berasal dari dua kata yaitu “konsensus” yang berarti kesepakatan atau permufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara, dan “nasional” yang berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri. Jadi, Konsensus Nasional adalah pedoman yang merupakan hasil dari kesepakatan atau telah disetujui secara bersama-sama untuk dipakai sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku.

Bangsa Indonesia sendiri memiliki empat Konsensus Nasional dalam berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam kesempatan kali ini, akan saya bahas mengenai salah satunya yaitu Pancasila. Pancasila merupakan salah satu bagian terpenting dalam Konsensus Nasional karena mencakup juga sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, berarti menjadi fondasi yang menyangga bangsa Indonesia agar tetap berdiri kokoh di tengah guncangan dari dalam maupun dari luar. Sedangkan Pancasila sebagai ideologi nasional, berarti diyakini dan dianut oleh masyarakat Indonesia.

Sebenarnya,nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam Pancasila sehingga membuatnya menjadi salah satu Konsensus Nasional bangsa Indonesia? Pancasila berisi lima (panca) sila (asas, prinsip) yang masing-masing memiliki nilai yang wajib diterapkan di masyarakat. Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, yaitu :

  • Nilai Religiusitas

Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang dilambangkan dengan bintang emas. Simbol ini menggambarkan cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia, ini berarti bahwa bangsa Indonesia mengakui dan mempercayai keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu, Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negara dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan yang dipilihnya. Begitu juga yang harus dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu harus bertaqwa kepada Tuhan dan saling menghargai perbedaan agama.

  • Nilai Kekeluargaan/Kemanusiaan

Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang dilambangkan dengan rantai emas. Simbol ini menggambarkan bahwa setiap manusia saling membutuhkan dan perlu bersatu sehingga bisa menjadi satu sistem yang kuat. Adanya semangat kebersamaan yang tinggi dalam prinsip senasib, saling melengkapi, dan menguatkan, membuat bangsa Indonesia mampu tegak bersatu dan tidak mudah dipecah-belah.

Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Begitu juga yang harus dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu mengembangkan sikap saling menghormati dan tenggang rasa antar sesama serta mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia.

  • Nilai Keselarasan/Persatuan

Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” yang dilambangkan dengan pohon beringin. Simbol ini mengambarkan adanya akar menjalar sebagai keberagaman Indonesia yang mampu memperkuat serta mempersatukan bangsa Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan keberagamannya, untuk menjaga persatuan serta kesatuan bangsa, kita harus mempertahankan dan memelihara keberagaman tersebut. Yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah saling menghormati dan mau menerima segala bentuk perbedaan (bertoleransi) sehingga tercipta kerukunan, ketentraman, serta kedamaian.

  • Nilai Kerakyatan

Sila keempat berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Pemusyawaratan Perwakilan” yang dilambangkan dengan kepala banteng. Simbol ini memiliki makna bahwa layaknya banteng yang merupakan hewan sosial dan senang berkumpul. Rakyat Indonesia pun demikian senang dan terbuka untuk berdiskusi dan bermusyawarah demi melahirkan sebuah keputusan demi kepentingan bersama. Hal ini merupakan pengakuan terhadap rakyat Indonesia sebagai pemilik kedaulatan negara dan memiliki hak penuh dalam menentukan kehidupan bangsa. Yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, tidak boleh memaksakan kehendak orang lain, serta mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

  • Nilai Keadilan (Sila Kelima)

Sila kelima berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sila ini dilambangkan dengan padi dan kapas. Makan simbol ini menggambarkan kemakmuran dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara Indonesia menjunjung tinggi keadilan sosial dalam membangun di bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan seterusnya. Begitu juga yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia yaitu menjunjung tinggi sikap saling membantu dan tolong menolong, serta berlaku adil terhadap sesama.

Demikian secara singkat gambaran mengenai Pancasila sebagai salah satu dari empat konsensus nasional. Setidaknya ada gambaran  mengenai apa nilai-nilai utama yang terkandung di dalam Pancasila. Selanjutnya, tentu usaha kita untuk mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari

Nikodemus T. Martoredjo