Nilai-nilai Pancasila dan Generasi Milenial
Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo, S.S., M.M
Generasi milenial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok demografi yang lahir sekitar tahun 1981 hingga 1996. Batas tahun kelahiran ini bisa sedikit bervariasi tergantung pada sumbernya, tetapi umumnya milenial adalah orang-orang yang saat ini berada di usia pertengahan remaja hingga awal 40-an. Sebagai kelompok yang besar dan signifikan secara demografis, generasi milenial memiliki karakteristik dan pengalaman yang unik yang membedakannya dari generasi sebelumnya.
Generasi ini memiliki peran yang sangat penting dalam membawa perubahan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Generasi milenial tumbuh dan hidup di era digital dan globalisasi, generasi milenial juga memiliki tantangan dan peluang untuk dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari nya
Penting bagi seorang milenial untuk memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila secara mendalam, untuk lebih mengenal dan mengetahui makna dan konsep dari Pancasila seperti sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam konteks ini, generasi milenial dapat menerapkan nilai-nilai dari sila ini dengan menjaga kerukunan antar umat beragama, menghargai perbedaan agama, serta aktif dalam kegiatan beragama, Generasi milenial juga dapat membangun dialog antaragama untuk saling memahami dan menghormati perbedaan di dalam keberagaman agama.
Sila kedua dalam Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Generasi milenial dapat mewujudkan dan menerapkan nilai-nilai ini dengan menunjukkan sikap empati, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama. Generasi milenial dapat melakukan dan terlibat dalam kegiatan sosial kemanusiaan seperti membantu masyarakat yang kurang mampu, memberikan sumbangan pada yayasan sosial, atau menjadi sukarelawan dalam program-program kemanusiaan. Selain itu, generasi milenial juga dapat menerapkan dengan cara menegakkan prinsip-prinsip keadilan dalam berinteraksi dengan orang lain, tidak melakukan diskriminasi, dan memperlakukan semua orang dengan bermartabat dan penuh hormat.
Sila ketiga dalam Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Generasi milenial dapat mewujudkan nilai-nilai dari sila ini dengan menghargai dan menjunjung tinggi persatuan serta mengatasi perbedaan yang ada. Mereka dapat mempelajari sejarah perjuangan bangsa, menghormati berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia. Generasi milenial juga dapat memanfaatkan teknologi dengan tepat guna seperti media sosial untuk memperkuat persatuan dengan cara menyebarkan berita positif, mengedukasi tentang keberagaman, serta mempromosikan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Memilih dengan cermat berita mana yang bersifat positif dan melakukan filterisasi terhadap konten-konten yang ada, juga merupakan salah satu cara untuk menerapkan nilai tersebut dalam kehidupan nyata.
Sila keempat dalam Pancasila yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dalam sila ini generasi milenial dapat menerapkan nilai-nilai yang berkaitan dengan proses demokrasi dan pembangunan bangsa. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memanfaatkan hak pilihnya dalam pemilihan umum, menyampaikan aspirasi melalui jalur yang tersedia, dan memperjuangkan kepentingan bersama melalui organisasi atau komunitas dalam masyarakat. Meningkatkan kesadaran hidup bernegara dan turut berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik merupakan nilai yang penting dalam generasi milenial sebagai bentuk perwujudan dari nilai-nilai sila keempat Pancasila ini. Generasi milenial juga dapat meningkatkan pemahaman akan politik, turut berkontribusi dalam pengambilan kebijakan yang memiliki pengaruh yang baik bagi banyak orang dan juga mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
Sila kelima dalam Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam penerapan nilai ini, generasi milenial dapat menerapkan nilai-nilai yang berkaitan dengan mengembangkan silap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara, Menghormati orang lain dan juga rasa untuk menolong orang lain agar dapat lebih mandiri. Hal hal ini bisa dilakukan misalnya dengan cara melakukan galang dana untuk masyarakat yang kurang mampu atau yang lagi terkena bencana, mendukung program pemerintah yang bertujuan mengurangi kesenjangan sosial dan lain sebagainya.
Singkatnya, generasi milenial memiliki peran yang penting dalam perwujudan nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Mereka dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dengan memahami makna atau konsep yang terkandung di tiap-tiap butir sila Pancasila. Setelah itu mereka dapat menerapkan dengan baik di dalam kehidupan sehari-hari.