Fungsi Pendidikan Karakter

Oleh: Adie Erar Yusuf  [Faculty Member, Character Building Development Center, Universitas Binus]

Fungsi pendidikan karakter menjadi penting karena ditujukan untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik. Zubaedi dalam buku Desain Pendidikan Karakter (2012) menyebutkan tiga fungsi pendidikan karakter yaitu: 1)  Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Agar perserta didik mampu mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berpikir baik, berhati nurani baik, berperilaku baik, dan berbudi luhur. 2)  Fungsi untuk penguatan dan perbaikan. Memperbaiki dan menguatkan individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam mengembangkan potensi kelompok, instansi, atau masyarakat secara umum. 3)  Fungsi penyaring. Pendidikan karakter digunakan agar masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa sendiri, dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhur.

Menurut Thomas Lickona (1991), di dalam pendidikan karakter terdapat tiga komponen karakter yang baik (components of good characters) yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling (perasaan tentang moral) dan moral action (tindakan moral).

  1. Moral knowing merupakan hal yang penting untuk diajarkan. Moral knowing terdiri dari enam hal yaitu : (1) moral awareness (kesadaran moral), (2) knowing moral values (mengetahui nilai-nilai moral), (3) perspective taking, (4) moral reasoning, (5) decision making, (6) self knowledge;
  2. Moral feeling adalah aspek yang lain yang harus ditanamkan kepada anak yang merupakan sumber energi dari diri manusia untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Terdapat enam hal yang merupakan aspek emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia berkarakter yaitu nurani, harga diri, empati, mencintai kebenaran, mengendalikan diri, dan kerendahan hati.
  3. Moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Perbuatan tindakan moral ini merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi (competence), keinginan (will) dan kebiasaan (habit).

 Referensi

Ade C.P. Harahap (2019), Character Building Pendidikan Karakter, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 9, No. 1, Edisi Januari-Juni 2019

https://core.ac.uk/download/pdf/287159385.pdf

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pendidikan-karakter-pengertian-nilai-dan-implementasinya

 

 

Dr. Adie Erar Yusuf