Menjadi Harta Kesayangan Tuhan (Keluaran 19:1-6)

Oleh: Christian Siregar

Argentina juara piala dunia 2022 mengalahkan semua lawan tandingnya dalam pertandingan persahabatan keliling dunia 2023. Australia kalah 2-0, lalu terakhir Tim yang dikapteni Lionel Messi (walau absen) ini Senin malam kemarin (19/6) mengalahkan squad Indonesia, juga 2-0. Pertandingan telah selesai dilaksanakan. Banyak orang terpukau dengan prestasi para olahragawan sepakbola dari Argentina itu. Tapi tahukah Anda bahwa mereka berjuang keras untuk bisa meraih kemenangan-kemenangan itu? Mereka harus sungguh-sungguh berlatih dan dengan taat mengikuti semua aturan yang diperintahkan. Entah itu aturan makan, minum dan istirahat maupun aturan pertandingan. Kalau mereka taat berlatih, taat pada aturan yang telah ditetapkan, akan lebih mudah bagi mereka untuk mencapai kemenangan. Supaya lebih berkonsentrasi, para olahragawan sepakbola ini dipisahkan dari segala aktivitas yang mengganggunya. Mereka harus masuk karantina. Mereka dikhususkan untuk satu tujuan. Mereka bukan lagi hanya milik dirinya sendiri dan keluarganya melainkan sudah menjadi milik bangsa Argentina. Milik negara.

Allah sangat mengasihi bangsa Israel. Dia sendiri yang memimpin perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, mendukung mereka “di atas sayap rajawali” dan membawa mereka kepada-Nya. Inilah yang disampaikan Allah kepada Musa ketika Musa menghadap Allah sewaktu mereka berkemah di padang gurun Sinai. Bahkan lebih dari itu, Allah mengatakan bahwa jika bangsa Israel sungguh-sungguh mendengar firmanNya dan berpegang pada perjanjianNya, maka mereka akan menjadi harta kesayangan Allah sendiri.

Seru ya. Menjadi harta kesayangan Allah. Maukah Anda? Ya, seperti para olahragawan sepakbola Argentina dan seperti apa yang Allah sampaikan kepada Musa di padang gurun Sinai, bagian kita adalah taat. Taat kepada Allah dan firmanNya dan selalu berpegang pada perjanjianNya, maka kita menjadi harta kesayanganNya. Bayangkan, menjadi harta kesayangan Allah yang empunya seluruh bumi. Mari mulai sekarang, kita taat membaca firmanNya dan melakukan perintahNya. Ketaatan dan ketekunan kita tentu akan membuahkan hasil yang baik. Seperti para pesepakbola Argentina itu, latihan taat pada firman Tuhan akan menjadikan kita terlatih dan mampu untuk menghadapi cobaan dan tantangan hidup.

Seperti yang dilakukan Bunda Teresa dari Kalkuta. Setiap hari tidak pernah absen membaca alkitab dan beribadah, pagi dan petang. Setiap hari pula beliau berkeliling kota untuk menyapa dan menolong orang-orang yang butuh pertolongan. Beliau tidak pernah merasa telah melakukan perbuatan besar dalam hidupnya, hanya perbuatan-perbuatan kecil yang ia yakini dapat berbuahkan hal besar. Seperti misalnya, menyapa dan tersenyum bagi orang yang berpapasan di jalan. Senyum yang diberikan dapat mencairkan suasana hati yang sedang galau. Atau memberi salam dan memberkati orang yang ditemui setidaknya dapat membuat perasaan orang yang disapa menjadi lebih tenang dan damai. Seperti yang pernah beliau sampaikan: Not all of us can do great things, but we can do small things with great love. The person who gives with a smile is the best giver because God loves a cheerful giver.

Kita adalah harta kesayangan Allah yang sangat Ia kasihi, mengapa tidak kita melakukan yang Allah sukai dari kita?

Christian Siregar