Perjalanan Tiga Minggu di Norwegia: Bagian I, Kota Tromsø

 

Oleh: Kartika Yulianti, Ph.D

Pada musim panas tahun 2015 saya mendapat kesempatan untuk berpartisipasi di konferensi ERNAPE yang diadakan di sebuah universitas di kota Tromsø, Norwegia. Berada di wilayah utara Norwegia, bahkan kota paling utara di dunia, terletak 400 km di utara Lingkaran Arctic tepatnya di 69˚LU, Tromsø merupakan kota yang luar biasa indah. Kota ini dijuluki sebagai the Gateway to the Arctic.

Ada dua pengalaman yang akan saya ceritakan di artikel ini.

Pertama, pengalaman mengikuti konferensi. Saya tidak akan bercerita tentang siapa pembicara utama di konferensi itu dan hasil studi atau penelitian yang saya presentasikan di konferensi tersebut.

Satu hal yang saya perhatikan berbeda adalah hidangan makanan pada saat break dan makan siang. Berbeda dari pengalaman saya ketika berpartisipasi di konferensi di beberapa negara seperti Thailand, Korea Selatan, China, Amerika Serikat, Inggris, Italia dan Polandia, bagi saya hidangan makanan di konferensi yang saya ikuti di kota Tromsø itu disajikan dengan variasi menu dan porsi yang cukup, namun sehat. Di setiap break dan makan siang selalu disajikan jeruk, susu dan sandwich salmon. Tidak heran, Norwegia adalah negara penghasil salmon terbesar dan paling berkualitas di antara negara-negara penghasil ikan salmon lainnya seperti Chile, Jepang dan Kanada.

Berbeda ketika saya berpartisipasi di sebuah konferensi Pendidikan terbesar di Eropa (namun tidak terindeks di pemeringkatan seperti Scopus), yang diadakan di sebuah universitas di Italia, yang saya amati variasi menu makanannya di saat break dan makan siang sangat banyak. I think these differences are partly influenced by the fact that the Italian culture is commonly associated with art, music, and food.

 Kedua, pengalaman melihat the Northern Lights atau Aurora Borealis.

Kota Tromsø pada musim panas memiliki fenomena alam midnight sun, yaitu matahari masih terbit sampai tengah malam. Selain itu, fenomena alam yang lain yang dapat ditemui di kota ini adalah the Northern Lights atau lebih dikenal sebagai aurora borealis yang muncul pada musim dingin. Fenomena alam di langit dengan pancaran cahaya didominasi warna hijau dan campuran warna merah, pink dan oranye yang menakjubkan.

Saya merasa sangat terberkati dan beruntung bisa melihat the Northern Lights pada musim panas di Tromsø, tepatnya di akhir bulan Agustus 2015. Sebuah peristiwa yang unpredictable dan langka. Meskipun harus berjalan kaki di tengah malam dari pusat kota ke sebuah lokasi yang menurut orang lokal pancaran cahaya hijau dari aurora borealisnya paling kuat, it was really worth it and amazing experience!

Bersama profesor dan teman saya dari Belanda, saya menyaksikan pancaran cahaya hijau yang bagaikan menari dan berjalan dengan indahnya di langit kota Tromsø di malam yang gelapnya hanya sekitar 1.5 jam saja di musim panas itu.

“Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.”

Kartika Yulianti