Selalu Berbuat Baik Dengan Segala Cara
Oleh: Nikodemus Thomas Martoredjo
Suatu waktu ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering main di tempatnya mangkal. Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahanya menjual gorengan itu. Namun tidak ada perubahan yang berarti; usahanya tetap sekitar gorengan saja.
Suatu hari, datang seorang pria membawa mobil, lalu berhenti di depan gerobak tukang gorengan itu. Pria itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong, Pak?” Si tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.” Lalu dijawab pria itu : “Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak!. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,” ujar pria muda itu.
Tukang gorengan langsung kaget. “Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong. Mengapa kamu masih ingat saya?” Lalu pria itu berkata: “Bapak tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya berniat memberangkatkan bapak untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Semoga bapak bahagia,” lanjut pria itu. Si tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan sederhana tapi mendatangkan berkah yang begitu besar!
Pernah seorang Bunda Theresa berkata: “Cinta adalah melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.” Baginya bukan seberapa banyak yang dia lakukan, tetapi seberapa banyak cinta yang dia dapat berikan dan lakukan dalam hidup sehari-hari. Cinta juga bukan seberapa banyak kita memberi, tapi seberapa besar cinta yang kita berikan dalam memberi. Dan itulah hidup Bunda Theresa, yang terlahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu di Skopje, Yugoslavia. Beliau merasa terpanggil sejak dini untuk melayani orang miskin. Dia bergabung dengan ordo biarawati Irlandia yang melayani di Calcutta, India, setelah menerima pelatihan medis di Irlandia dan India. Dia mendirikan Missionaries of Charity dan fokus melayani orang yang sekarat, dan banyak proyek lainnya membantu orang miskin dan terlantar terutama di saat akhir hidupnya.
Bunda Theresa dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979. Beliau meninggal pada tahun 1997 setelah lama menglami sakit. Ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 19 Oktober 2003, dan dikanonisasi oleh Paus Fransiskus pada 4 September 2016. Sungguh perjalan hidup yang luar biasa, yang tanpa henti memberi dengan sepenuh cinta.