Sapaan Yang Mengubah Kemalangan Menjadi Kebahagiaan

Oleh: Nikodemus T. Martoredjo

 Seorang gadis kecil menyapa seorang kakek yang tidak dikenal di supermarket. Dia ingin mereka dapat berteman. Orang tua si gadis kecil mengira itu hanyalah sikap manis yang biasa dari seorang anak kepada orang yang lebih tua. Namun bagi si gadis kecil itu ternyata bukan hal yang biasa melainkan sebuah misi. Dia ingin menyelamatkan hidup kakek itu.

“Hai kakek, hari ini adalah hari ulang tahunku” demikian si gadis kecil menyapa kakek itu, ketika mereka sedang berjalan menyusuri lorong-lorong di pusat perbelanjaan. Kakek itu terlihat bijaksana namun sedikit tak peduli. Namun gadis kecil bisa melihat dan merasakan suasana hati kakek tersebut.

Norah, demikian nama gadis kecil itu, mendekati kakek itu seolah-olah dia sudah mengenalnya. Kemudian dengan keberanian yang dia miliki, dia meminta agar mendapat sebuah pelukan. Ibunya mengira itu hanyalah sebuah tindakan lembut dan polos namun bagi Norah hal itu adalah sebuah misi. Gadis kecil itu meminta sang kakek untuk menjadi temannya dan menerimanya.

Sang Ibu sungguh-sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi itu. Kedua orang tua gadis kecil itu melihat kejadian tersebut semacam hubungan yang tidak dapat dijelaskan dengan logika. Namun kenyataannya, putri mereka akan mencoba menyembuhkan sebuah hati yang saat itu sangat depresi. Istri kakek itu baru saja meninggal, sementara anak-anaknya sudah tumbuh dewasa dan masing-masing tinggal dengan keluarga mereka sendiri. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk hidup untuk hidup bersama. Akan tetapi Norah akan mengubah takdir si kakek. Gadis kecil itu memiliki kekuatan untuk mengetahui rasa kesepian si kakek. Sejak sapaan itu mereka menjadi tak terpisahkan. Mereka saling bertemu setidaknya sekali dalam seminggu.

Hubungan mereka melampaui semua akal sehat. Si gadis kecil tertidur sambil memeluk foto mereka berdua. Sementara bagi si kakek, Norah, gadis kecil itu adalah malaikat yang telah menyelamatkan hidupnya. Ini bukan satu kebetulan ini adalah sebuah takdir. Mereka menjadi satu ikatan keluarga. Si Kakek selalu mengikuti kegiatan Norah, termasuk hadir di sekolah dan memotivasinya dalam belajar. Akan tetapi kakek merasa tubuhnya tidak bisa bertahan lama dan akhirnya dia pun meninggalkan dunia ini. Tentu gadis kecil itu merasa hancur. Persahabatan mereka harus berhenti. Namun bagi Norah, sang kakek akan selalu hadir dalam hatinya.

Berkat Norah, kakek bisa menjalani hari-hari terakhir masa hidupnya dengan bahagia. Dia tidak menginginkan apapun darinya. dia hanya ingin membuatnya merasa dicintai. Sekarang sang kakek berada di tempat yang lebih baik. Dan si gadis kecil berharap bahwa ketika dia meninggalkan dunia ini, mereka akan bertemu lagi di dunia yang lain.

Sapaan hangat dari seorang gadis kecil dapat membawa kebahagiaan yang berlimpah bagi seorang kakek yang dirundung kemalangan ditinggal oleh keluarganya. Mungkin bagi kita sapaan itu hanya sekedar basa basi dalam hidup pergaulan sehari-hari. Hanya mengikuti norma yang sudah berlaku di masyarakat. Namun boleh jadi bagi orang lain sapaan itu merupakan suatu hal yang sangat berharga di dalam hidupnya. Bahkan dengan senyuman dapat membawa kebahagiaan bagi orang lain.

Sikap ramah yang merupakan salah satu ciri masyarakat kita di Indonesia, harus selalu dapat dijaga dan dilestarikan. Bukan hanya untuk sekadar bersosialisasi, sikap ramah dapat menjadi kemampuan seseorang yang juga baik untuk kesehatan mental orang tersebut. Tentunya, mengaplikasikan cara menjadi ramah ini bukan perkara sepele karena diperlukan ketulusan untuk mampu melakukannya.

Ketika kita berhasil menerapkan cara menjadi ramah kepada orang lain, maka relasi sosial pun akan dapat bertambah baik. Ini akan dapat memberikan dampak positif pada berbagai hal. Bahkan, dari aspek yang tak terduga sekalipun, seperti yang diceritakan di atas. Bayangkan apabila sikap ramah itu membuat orang lain merasa bahagia padahal mungkin dia sedang mengalami depresi yang sangat membebani hidupnya? Tentu itu akan dapat menjadi obat pelipur lara baginya yang sangat mujarab.

Tak ada ruginya bersikap ramah dan selalu menyapa orang lain diiringi dengan senyum. Bahkan ketika situasi seperti sedang tidak berpihak pada kita, tetap berusaha bersikap ramah dapat membuat diri menjadi lebih baik. Bersikap ramah justru berdampak baik untuk kesehatan mental diri sendiri. Ini akan melatih seseorang mampu bersikap ramah dengan tulus. Bahkan, kepada yang tidak dikenal sekalipun. Justru, ramah adalah pintu masuk terbukanya koneksi sosial yang baik. Bonusnya, kesehatan mental dapat terjaga bahkan membuka juga pintu-pintu rejeki yang lain..

Nikodemus T. Martoredjo