Pendidikan Yang Membangkitkan

Oleh: Murty Magda Pane

Saya sangat bersemangat menulis artikel untuk bulan ini, Mei 2022, karena di bulan ini begitu banyak momen penting yang patut dipelajari, direnungkan, juga direfleksikan untuk peningkatan kualitas karakter kita sebagai pribadi. Momen Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei memberikan inspirasi tersendiri untuk artikel ini. Apalagi pada bulan ini terdapat Hari Raya Idul Fitri, yaitu hari raya yang penting bagi umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia, yang pada tahun kebetulan jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 pula.

Kita mengetahui bahwa tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara (yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889) yang menggagas pemerataan pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat di Indonesia (Hindia Belanda saat itu), hingga beliau mendirikan taman perguruan untuk siswa yang dikenal dengan nama Taman Siswa. Sedangkan tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, untuk memperingati bahwa pada tanggal tersebut berdirilah Boedi Oetomo, yaitu organisasi yang bertujuan untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat, yang berfokus pada bidang sosial, pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. Kedua momen ini pada akhirnya menghasilkan hal yang kira-kira sama, yaitu meningkatkan level kecerdasan bangsa.

Idul Fitri dikenal sebagai hari raya untuk merayakan ‘kembali ke fitrah’ setelah sebulan ‘menikmati hidangan spiritual’ selama bulan Ramadhan. Di dalam Islam, ada 4 jenis fitrah, yang salah satu diantaranya adalah fitrah intelektual atau fitrah aqliyah. Fitrah intelektual atau fitrah aqliyah ini salah satu fungsi utamanya adalah mampu membedakan yang benar dan yang salah. Dengan adanya fitrah ini, maka tidak heran jika salah satu kewajiban dalam ajaran Islam adalah menuntut ilmu dan meningkatkan kapasitas intelektual kita. Secara umum, fitrah aqliyah yang direpresentasikan oleh akal secara umum dipahami sebagai akal yang dapat mengerti,memahami, berpikir dan memecahkan masalah (problem solving) sehingga menjadikan pembeda antara manusia dengan makhluk ciptaan lainnya untukdapat mencapai derajat yang mulia disisi-Nya.

Dari sini kita bisa melihat bahwa ajaran agama Islam sangat menjunjung tinggi ilmu dan Pendidikan. Karena ilmu bisa mencerahkan dan Pendidikan bisa membentuk kualitas pribadi seseorang menjadi lebih baik. Sebagai bangsa yang jumlah penduduknya memeluk agama Islam terbesar di dunia, seharusnya Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju, kalau cara belajar para umat Islam di Indonesia tepat. Jika para umat Islam lebih serius belajar dengan mengikuti kaidah-kaidah belajar dan menuntut ilmu yang benar, maka tidak akan terjadi kebodohan-kebodohan yang merajalela. Kebodohan-kebodohan yang bisa menimbulkan radikalisme, fanatisme yang menyesatkan dan merusak persatuan. Jika hal ini bisa diperbaiki dengan cara belajar dan menuntut ilmu dengan benar, maka persatuan, kerukunan dan kedamaian akan melingkupi kehidupan masyarakat Indonesia. Jika ini semua sudah tercapai, maka kemajuan bangsa hanya tinggal mengikutinya, dan terbuktilah bahwa “pendidikan memang membangkitkan bangsa”.

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo https://studylibid.com/doc/1390140/fitrah-akliyah-dalam-pendidikan-islam

Murty Magda Pane