Menjadikan Kesehatan Mental & Kesejahteraan untuk Semua sebagai Prioritas Global – Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat  (bagian 3)

Oleh: Murty Magda Pane

Seperti biasa, setiap bulan Oktober, saya menulis tentang Kesehatan mental, sebagai peringatan terhadap Hari Kesehatan Mental Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober. Kesehatan mental memang merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, termasuk membangun kesadaran akan pentingnya membangun mental yang kuat dan sehat. Sehingga, tanggal 10 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati setiap tahunnya yang dibentuk dan dideklarasikan langsung oleh World Federation of Mental Health (WFMH).

Mengutip dari laman resmi World Federation of Mental Health, bahwa tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2022 ini adalah “Make Mental Health & Well Being for All a Global Priority” atau “Menjadikan Kesehatan Mental & Kesejahteraan untuk Semua sebagai Prioritas Global”. Tema ini diusung berdasarkan hasil dari pemungutan suara secara global, termasuk WFMH, pemangku kepentingan serta pendukung, dengan alasan karena bermakna kesejahteraan orang-orang dengan gangguan mental yang kurang beruntung tidak hanya ditanggung oleh pemerintah saja, akan tetapi juga masyarakat umum. Oleh karena itu, siapapun diminta harus peduli pada kesehatan mental, apalagi dengan kondisi pandemi saat ini.

Organisasi kesehatan dunia pun telah membenarkan, bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak krisis global dalam hal kesehatan mental, memicu tekanan jangka pendek serta jangka panjang, hingga merusak kesehatan mental banyak orang. Hal ini tidak mengherankan karena begitu banyak kesedihan yang dirasakan karena kepergian orang-orang dekat kita karena penyakit Covid-19. Jangan ditanya tentang keresahan, ketakutan dan kepanikan yang dirasakan orang banyak karena kecepatan penularan penyakit yang berbahaya ini.

Mendekati (bisa dibilang) fase akhir dari era pandemi ini, kita bisa mulai bersyukur bahwa kita masih bisa hidup dengan cukup bahagia dalam kesehatan sehingga bisa menjalani kehidupan secara normal. Rasa syukur ini bisa memberikan energi positif kepada diri kita yang tentunya memberikan dampak positif pula bagi fisik dan mental kita. Jika energi positif ini besar, maka besar pula pengaruh positifnya kepada fisik dan mental kita. Pengaruh positif ini bisa meningkatkan semangat dan juga rasa percaya diri kita.

Ciri-ciri orang yang bermental sehat diantaranya adalah: bisa menyadari kemampuan diri sendiri, bisa mengatasi tekanan setiap harinya, bisa bekerja secara baik, berkontribusi bagi banyak komunitas. Ada juga referensi yang menyebut tentang ciri-ciri orang berjiwa sehat, diantaranya adalah: merasa senang terhadap dirinya, nyaman berhubungan dengan orang lain, dan mampu memenuhi tuntutan hidup.

Membaca kembali artikel saya di bulan September kemarin, sepertinya tidak salah jika kita mengatakan bahwa untuk mendapatkan mental juara, maka kita harus mendapatkan mental yang sehat terlebih dahulu. Pada kenyataannya, di era pandemi kemarin, sudah terjadi penurunan derajat kesehatan mental yang tajam. Karena itu derajat kesehatan mental kita harus dinaikkan terlebih dahulu agar kita mampu berjuang mengatasi masalah karena sudah terbentuk mental juara dalam diri kita. Setelah itu, barulah kita bisa mengatakan bahwa kita telah pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.

Referensi: https://dinkes.kalbarprov.go.id/hari-kesehatan-jiwa-sedunia-tahun-2022-kesehatan-mental-penting-untuk-diperhatikan/ https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/04/100813071/dosen-unair-ini-4-ciri-orang-punya-kesehatan-mental-yang-baik?page=all https://mojokertokab.go.id/detail_artikel/mengenal-jiwa-yang-sehat-dan-cara-mencapainya

Murty Magda Pane