Kemerdekaan – Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat (bagian 1)

Oleh: Murty Magda Pane

Setiap memasuki bulan Agustus, suasana penyambutan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang bertepatan pada tanggal 17, selalu sangat terasa. Semarak penyambutannya telah terlihat dari jauh-jauh hari. Itu dapat terlihat dengan adanya spanduk, bendera, umbul-umbul, dan baliho-baliho yang bertuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan” menghiasi jalanan.

Walaupun tahun-tahun belakangan ini agak berbeda, karena era pandemi sehingga tidak ada perlombaan di tingkat RT ataupun perayaan-perayaan jenis lain, tetapi tetap saja kesemarakan tersebut terasa, terutama di dunia maya. Dan, memang, di tahun 2022 ini mulai terasa lagi kesemarakan tersebut dengan keramaian-keramaian. Namun, dalam kesemarakannya, terdapat beberapa pertanyaan yang terbesit dalam benak kita: apakah arti kemerdekaan itu? Bagaimana seharusnya kita menyikapi makna kemerdekaan yang sebenarnya?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi merdeka berarti bebas. Kemerdekaan artinya kebebasan. Sedangkan secara terminologi, merdeka dapat diartikan dengan bebas dari segala penjajah dan penjajahan. Kemerdekaan juga dapat dimaknai sebagai keadaan rohani yang tidak terpaut oleh segala sesuatu yang berkenaan dengan rasa tertindas, yang menindih, sehingga dapat mempengaruhi jiwa, pikiran dan perilaku seseorang. Di sisi lain, kemerdekaan diartikan juga dengan keadaan hati yang tentram.

Jika dihubungkan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia, maka kemerdekaan Indonesia terjadi pada 77 tahun yang lalu, karena Indonesia terbebas dari penjajah, setelah sekian ratus tahun berada dalam penjajahan. Tetapi bagaimana dengan era sekarang?

Di saat-saat ini, teringat kata-kata Bung Karno: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Dan, sepertinya kalimat tersebut benar-benar terealisasikan saat ini. Begitu banyak kesullitan dan permasalahan yang terjadi pada bangsa Indonesia di era pandemic ini. Setelah begitu besar guncangan ekonomi terjadi, tentunya alamiah bila diikuti dengan beraneka ragam kejahatan yang terjadi di masyarakat.

Kembali pada pemaknaan kemerdekaan, jika arti dan makna kemerdekaan di atas begitu dipenuhi oleh aura dan energi positif, maka bagaimana dengan kehidupan di era pandemi yang dipenuhi dengan aura dan energi negatif ini? Untuk menjawab dengan cepat, kita langsung menuju tagline kemerdekaan tahun 2022 ini saja ya, untuk dibahas. Tagline kemerdekaan tahun 2022 ini adalah “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Bagaimana cara kita keluar dari era pandemi ini agar kita pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat? Kita sudah lihat Pemerintah kita sudah menerapkan banyak cara untuk menjaga agar tingkat quality of life masyarakat Indonesia tetap stabil. Quality of life yang seperti apa? Bagaimana caranya? Kita simak artikel di bulan depan saja ya….

Referensi: https://unida.gontor.ac.id/memaknai-kemerdekaan-dalam-bingkai-islam/ https://fisipol.uki.ac.id/berita/index/2022090910-memaknai-kemerdekaan-indonesia-di-kala-endemi-pulih-lebih-cepat-dan-bangkit-lebih-kuat

Murty Magda Pane