Jadilah Tenang

Oleh: Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th

Menanti pertolongan Tuhan dengan tenang tidaklah mudah terlebih saat keadaan buruk semakin menekan dan menghimpit kehidupan. Pada masa-masa sukar, kita perlu berdiam diri karena Tuhan tidak pernah tinggal diam. Ia adalah Tuhan yang berperang ganti kita, menolong kita, dan menyertai kita. Tuhan tahu apa yang kita perlukan dan selalu ada bagi kita. Firmannya berkata dalam  keluaran 14 ayat 14: “Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Ketika ada dalam tekanan hidup seakan hal-hal yang menakutkan sudah ada di hadapan kita. Perlu ada ketenangan dalam menghadapi permasalahan hidup karena musuh dalam bentuk apapun tidak mungkin datang jika tidak seizin Tuhan.

Mengapa terkadang Allah mengizinkan kita dicobai dengan berbagai permasalahan? Perlu dicatat, masalah dapat menjadi sarana Tuhan untuk mengoreksi kehidupan kita.  Ingat kisah Ayub, masalah berat yang dihadapinya telah mengubah hidupnya semakin mengenal kuasa Tuhan dalam hidupnya. Penderitaan Ayub tidak sederhana bahkan dia berkata dalam kitab Ayub 9 ayat 17: “ Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena”. Ayub tahu Allahnya punya maksud ketika mengizinkannya melewati berbagai persoalan bahkan sudah jatuh dihimpit tangga. Semua harta kekayaannya dan keluarganya hilang sirna. Namun, Ayub percaya bahwa Allah tidak semena-mena mengizinkan pergumulan yang dihadapinya. Hal itulah membuat Ayub tetap tenang menghadapi pergumulan berat yang dihadapi selama hidupnya.

Begitu pula dengan segala permasalahan hidup yang kita hadapi. Jika Allah sudah menanggung Ayub dalam pergumulannya, janji Tuhan juga berlaku atas hidup kita yang terus berharap padaNya. Pada dasarnya, kita hanya Tuhan izinkan untuk melewati sebagian kecil permasalahan  dan semua beban ada di pundakNya. Dialah yang menanggung semua kesakitan dan kesengsaraan kita bahkan berjanji terus menggendong. Bagian kita adalah belajar menjadi tenang menghadapi setiap pergumulan. Kita perlu menyadari sesungguhnya pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita sebab Allah setia dan tidak membiarkan bahkan memberi jalan keluar (1 Korintus 10:13).  Bagian kita adalah jadilah tenang dalam menghadapi setiap pergumulan karena Dia tetap Allah yang bertanggungjawab atas hidup kita. Puji Tuhan.

Ramot Peter