Integritas!
Oleh: Silverius CJM Lake
Apa pentingnya integritas? Bidang hukum, akademik, dan pengabdian selalu disoroti terkait dengan integritas. Tentu saja sasarannya adalah menjadi manusia yang bermartabat dalam bidang dan situasi apa pun. Dalam hal ini, integritas menjadi prinsip yang urgent dari masa ke masa. Menurut the New Oxford American Dictionary, integritas adalah kualitas hidup jujur dan berhubungan dengan prinsp moral yang kuat.
Patut ditunjukkan di sini bahwa penegakan hukum terganjal integritas. Demikian analisis Litbang Kompas (13-3-2023). Pertama, rendahnya apresiasi terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia tidak terlepas dari masalah integritas yang melekat pada perilaku koruptif aparat pemerintah. Hal yang buruk ini tersusun rapi dan menjadi struktur yang patent. Persoalan korupsi yang khas dan massif seolah tiada akhir, dan diperbarui terus caranya dalam pengalaman yang berbeda. Kedua, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dan penegakan hukum menunjukkan gap yang cenderung melebar. Masalah integritas menjadi pemicu terpuruknya penegakan hukum di tanah air. Litbang Kompas memberitakan dan menegaskan bahwa publik sungguh tidak puas terhadap kinderja pemerintah. Gambaran ini yang perlu diatasi dengan merapatkan kinerja pemerintah dan penegakan hukum serta mendudukkan integritas dalam mengatasi masalah.
Walaupun integritas selalu diutamakan dalam perkembangan zaman moderen ini, masalah akademik semakin marak dan dunia pendidikan terasa hambar. Juga menurut redaktur harian Kompas dalam salah satu publikasi, “Tetap Junjung Etika Akademik” (15-3-2023). Dengan kata lain, integritas memiliki daya efektif jika ia selaras dengan etika. Karena itu, integritas yang menjadi fokus perhatian, didudukkan juga di dunia pendidikan tinggi. Dan, dunia pendidikan tinggi kini diliputi kecerdasan buatan yang sering disebut sebagai Artificial Intelligenc (AI). Perlu diakui bahwa AI itu memiliki keterbatasan serta pemakaian AI di dunia pendidikan tinggi harus tetap menerapkan etika akademik. Tanpa etika akademik dan integritas, maka pemakaian dan pemberdayaan AI akan melanggar prinsip moral seperti plagiarisme. Kiat AI sebenarnya membantu dan memudahkan karya akademik, tetapi tidak sepatutnya mengabaikan etika akademik dan integritas.
Selanjutnya, meningkatkan pengabdian dan pelayanan di dunia pendidikan tinggi indikasi kepentingan masyarakat yang dilayani. Berbagai pengabdian dan pelayanan basis pada Catur Dharma Binus University. antara lain “Pengabdian Kepada Masyarakat” (PKM). Dan, PKM tentu menggunakan cara yang khas dan integratif demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Yang menjadi persoalan adalah pelayanan dan pengabdian tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat? Ataukah PKM dijalankan demi pencapaian Catur Dharma saja? Pertanyaan refleksi kritis ini berkaitan dengan integritas akademik. Barangkali dapat membantu, mengabdi, dan melayani dengan lebih baik dan integral. Kedua pertanyaan tersebut mendorong membuat analisis situasi dan pelayanan masyarakat secara efektif.
Semoga integritas menjadi konsistensi internal Civitas Academica!
-
Eugene Good day! This post could not be written any better! Reading through this post reminds me of my previous room mate! He always kept chatting about this. I will forward this write-up to him. Fairly certain he will have a good read. Thank you for sharing!