Bersama Cetak Juara – Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat (bagian 2)
Oleh: Murty Magda Pane
Di bulan September ini, terdapat 1 hari yang saya pandang istimewa, yaitu Hari Olahraga Nasional. Kebetulan, Hari Olahraga Nasional tahun 2022 ini bertema “Bersama Cetak Juara”. Kita semua tahu bahwa mencetak juara bukanlah masalah mudah, karena juara, jika benar-benar mengacu pada arti harfiahnya, maka juara itu hanya 1 di setiap pertandingan. Tak mengherankan jika tema ini kemudian mengingatkan saya tentang frase “mental juara”. Apa sebenarnya “mental juara” itu?
Masih berkutat di tema besar ‘Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat’, pada artikel ini saya ingin membahas sedikit tentang ‘mental juara’. Mental juara merupakan kondisi dalam diri di mana seseorang harus selalu siap dengan berbagai keadaan baik yang dapat diprediksinya hingga keadaan yang luar perhitungannya. Menurut Psikolog Gisella Tani Pratiwi mental juara dapat dilihat dalam beberapa poin (ciri-cirinya), yaitu: keyakinan akan diri sendiri, aware dengan pengaruh yang datang, memiliki daya juang, bersikap kritis (berpikir kritis dan mau & berani mempertanyakan segala sesuatu), dan lebih peduli pada lingkungan.
Dilihat dari ciri-cirinya, tidak mengherankan jika untuk memiliki mental juara dibutuhkan kematangan baik dari sikap dan perilakunya. Sikap untuk memiliki jiwa pemenang merupakan faktor dalam meraih kesuksesan. Sikap ini akan menjadikannya memiliki semangat untuk dapat terus mencapai tujuan yang dia inginkan. Seseorang yang memiliki mental juara akan berpikir secara positif tentang apa yang dihadapinya dalam keseharian. Seorang yang memiliki mental juara tidak akan selalu melihat ‘kemenangan’ sebagai suatu ‘keharusan’ tetapi melihat apa yang dapat dia lakukan dan tampilkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk memiliki mental juara ada beberapa hal harus dilakukan, yaitu: membangun mental yang tangguh, konsistensi, kemampuan berkompetisi, juga kemampuan untuk dapat melihat kelemahan diri dan dapat menemukan cara untuk mengatasinya. Menciptakan mental juara haruslah muncul dari diri sendiri dahulu dan lingkungan sosial bisa memperkuat agar menjadi lebih tangguh lagi. Menciptakan mental juara bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin, tetapi diperlukan kemauan yang kuat dari dalam diri seseorang. Kemauan dan keinginan tersebut dapat memotivasinya untuk terus berkembang dan belajar agar dapat memiliki mental yang tangguh yang mampu mengantisipasi apa yang akan dihadapinya.
Mental juara tidak hanya diperlukan dalam mengikuti perlombaan, pertandingan olahraga atau sejenisnya. Mental juara dibutuhkan untuk berjuang dalam mengatasi masalah yang terjadi. Dengan banyaknya masalah yang terjadi akibat pandemi kemarin, maka tidak saja mental juara secara pribadi yang dibutuhkan, tetapi harus mental juara yang dimiliki secara kolektif oleh komunitas atau bahkan komunitas untuk bisa bersama-sama keluar dari permasalahan yang pelik ini. Dengan begitu, secara alami, seharusnya kita menjadi jauh lebih cerdas karena sudah memiliki banyak pengalaman dari banyak permasalahan yang sudah pernah terjadi. Jika sudah begitu, maka benar-benar terjadilah pada masyarakat kita: “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”.
Referensi: https://www.paramadina.ac.id/kerjasama-&-fellowship/media/artikel/mental-juara-generasi-muda https://lifestyle.okezone.com/read/2018/09/02/196/1944762/mengenal-arti-kata-mental-juara-psikolog-dia-jujur-dan-punya-nilai-juang-yang-tinggi