PROFESI HUKUM (Bagian-3)

D3104 – Catarina Natasha Manurung

Perubahan sosial yang diharapkan untuk menuju masyarakat adil dan makmur dapat dipelopori melalui hukum, dan untuk itu diperlukan profesi hukum yang berkemampuan tinggi dan berintegritas sempurna. (Mardjono Reksodiputro, 2015).

Apa sih yang dimaksud dengan integritas? Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan satu kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan serta kejujuran. Jika kita memiliki integritas diri yang tinggi, orang-orang di sekitar kita dapat melihatnya melalui tindakan, kata-kata, keputusan, metode yang kita lakukan, serta hasil yang kita dapatkan.

Integritas adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu, “integer” yang artinya utuh dan lengkap. Oleh karena itu, integritas memerlukan perasaan batin yang menunjukkan keutuhan dan konsistensi karakter. Dalam pengertian singkat, integritas artinya konsep konsistensi tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, harapan dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau ketepatan tindakan pada diri seseorang. Para ahli banyak memberikan pengertian atau defenisis tentang integritas. Salah satu ahli memberikan definisi integritas sebagai tiga hal yang selalu dapat kita amati yaitu, memenuhi komitmen, menunjukkan kejujuran, dan mengerjakan sesuatu dengan penuh konsisten.

Kata integritas pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama bagi orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Integritas memang menjadi kata yang sangat penting di dalam dunia bisnis dan kerja. Sayangnya, integritas adalah salah satu kata yang sering disalahpahami dan disalahgunakan dalam organisasi. Ada tiga arti integritas yang sudah tersebar di kalangan umum yaitu, (i) integritas memiliki arti jujur, (ii) kehidupan yang seimbang dan teratur dapat disebut sebagai kehidupan integritas, dan (iii) berada dalam integritas artinya melakukan segala sesuatu secara alami tanpa usaha yang berlebihan.

Integritas berarti: sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Integritas adalah kejujuran dalam dunia kerja, termasuk mengakui kelemahan. Jika kamu tidak bisa melakukan suatu pekerjaan, jangan berpura-pura kalau bisa. Contoh sikap integritas di dalam diri:

Hampir semua pemimpin di dunia setuju bahwa seorang karyawan yang berintegritas tinggi adalah karyawan idaman setiap organisasi dan perusahaan. Integritas diri yang dimiliki seseorang akan tercerminkan pada integritas kerja yang dihasilkannya. Arti integritas kerja adalah nilai-nilai, komitmen dan konsistensi yang diberikan oleh seseorang pada setiap pekerjaan yang dimilikinya.

Menurut website inc dot com, ada 5 (lima) kebiasaan integritas yang perlu dimiliki setiap orang, terutama bagi mereka yang ingin memiliki integritas tinggi dalam hidupnya. Lima kebiasaan ini dapat menjadi contoh sikap integritas. Bentuk integritas yang kuat akan dimiliki seseorang jika ia menerapkan lima kebiasaan di bawah ini.

1. Selalu datang tepat waktu.

Kebiasaan pertama dan paling utama yang perlu diterapkan adalah membiasakan diri untuk selalu datang tepat waktu. Sikap ini mencerminkan kita memiliki komitmen dan konsistensi yang tinggi terhadap waktu, karena dengan datang tepat waktu artinya kita menghargai waktu yang kita miliki dan waktu yang orang lain punya.

Sikap seperti ini akan membuat orang-orang di sekitar kita semakin yakin bahwa kita adalah individu yang dapat diandalkan, karena kita hidup dalam integritas. Sebaliknya, ketika kita sering datang terlambat, orang lain tidak akan menghormati kita dengan baik. Apakah kita masih layak mengharapkan penghormatan dari orang lain? Bukan hanya rasa hormat yang semakin memudar, tetapi juga akan merusak kredibilitas kita di dalam perusahaan. Karena itu, latih diri kita, untuk selalu datang tepat waktu.

2. Sampaikan dengan jelas tentang komitmen apa yang tidak dapat kita lakukan.

Integritas meliputi komitmen dan konsistensi yang kita miliki terhadap sesuatu. Itulah sebabnya kita perlu menyampaikan segala sesuatu yang mungkin tidak bisa kita lakukan dari awal, yang mana hal-hal tersebut mungkin bertentangan dengan nilai-nilai atau prinsip kehidupan yang kita miliki. Dengan menyampaikan hal ini di awal, orang-orang di sekitar kita akan semakin yakin bahwa kita adalah seorang yang berintegritas tinggi. Mengapa? Karena kita tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang kita miliki sekarang dalam kondisi apapun, kapanpun dan dimanapun.

3. Buat klarifikasi tentang semua tindakan atau catatan yang kita tulis di setiap akhir pertemuan.

Klarifikasi itu penting, tujuannya agar apa yang kita pahami dan catat memang sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain di dalam suatu pertemuan. Salah satu alasan terbesar mengapa banyak hal di dalam rapat yang sering terlewatkan adalah karena tidak ada satu orang pun yang mau membuat klarifikasi tentang semua hal-hal, baik berupa poin-poin penting atau persetujuan di akhir rapat.

Contoh: pihak penerima tidak tahu persis tentang apa yang diminta pihak lain dalam rapat. Tentu saja hal ini akan membahayakan posisi mereka, karena jika hal-hal yang diminta tidak dapat dipenuhi, maka kredibilitas mereka akan hilang di mata klien atau pihak lain. Membangun integritas bisa dilakukan melalui kebiasaan yang baik dalam mengklarifikasi semua poin-poin atau tindakan yang didiskusikan, dan disampaikan dengan jelas di akhir suatu pertemuan.

4. Selalu memenuhi tanggung jawab yang diberikan kepada kita.

Orang-orang dengan integritas yang tinggi pasti selalu berusaha untuk memenuhi tanggung jawab yang ada pada diri mereka. Selain itu, mereka akan berusaha untuk memberikan hasil yang semaksimal mungkin, tanpa melemparkan tanggung jawab yang ada kepada orang lain. Jika kita sangat ingin memiliki integritas yang tinggi, yuk mulai dari sekarang terapkan kebiasaan yang baik untuk memenuhi semua tanggung jawab yang ada. Tidak peduli apakah itu adalah tanggung jawab kecil maupun besar, yang namanya tanggung jawab memang harus diselesaikan sampai tuntas.

5. Jangan biarkan stres mengontrol integritas diri.

Stres dan tekanan yang hebat membuat orang-orang merasa serba salah dan sering mengambil jalan pintas dengan merusak integritas diri yang mereka miliki. Contoh: seorang karyawan di perusahaan A sebelumnya adalah pribadi yang sangat berintegritas tinggi. Namun, karena situasi yang semakin menyulitkan dirinya dalam pekerjaan dan membuat dirinya hampir putus asa, maka dia melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Ketika dirinya melakukan suatu pelanggaran yang merugikan perusahaan, secara tidak langsung dirinya juga sedang merusak integritas yang ada pada dirinya. Jika terjadi stres mengambil nafaslah sedalam-dalamnya dan bersikaplah sebaik-baiknya! Jangan biarkan stres malah menghancurkan integritas diri yang sudah kita miliki sebelumnya

Catarina Natasha Manurung