Peran Pemuda di Era Digital

Oleh: Nandatama Bagus Adisaka | PPTI 12 | 2502040524

Digitalisasi teknologi membuat berbagai macam perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah kemampuan dalam literasi digital. Kemampuan literasi digital inilah yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Informasi yang didapatkan saat ini sebagian besar berasal dari media sosial yang mana seluruh orang dapat melihat dan berkomentar. Tak hanya itu, mudahnya penyampaian informasi juga sangat berdampak besar bagi kehidupan. Hal inilah yang telah dirasakan khususnya bagi para pemuda saat ini.

Pemuda memiliki peran untuk menjadi pusat kemajuan bangsa. Sebuah bangsa yang maju dapat dilihat dari para pemudanya. Dalam era digital ini, para pemuda Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk menyalakan semangat perjuangan. Salah satunya adalah untuk menjaga integrasi nasional agar proses penyatuan berbagai perbedaan yang ada tidak menimbulkan kekacauan dan perpecahan. Media sosial dapat menjadi sarana bagi para pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia. Mulai dari berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia yang ada di daerah-daerah lain, saling bertukar informasi mengenai keragaman budaya yang ada, membuat komunitas untuk membantu terhadap sesama, dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan identitas nasional kita yaitu Pancasila.

Kemampuan dalam literasi digital tidak serta merta dimiliki oleh seluruh pemuda Indonesia. Menurut Douglas A.J. Belshaw dalam What is ‘Digital Literacy?’ setidaknya terdapat delapan aspek yang harus dimiliki untuk mencapai kemampuan literasi digital yang baik. Aspek-aspek tersebut yaitu kultural, kognitif, konstruktif, komunikatif, kepercayaan diri, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab. Delapan aspek itulah yang menjadikan pemuda Indonesia cerdas dalam literasi digital. Kecerdasan dalam literasi digital sangat diperlukan agar tidak terjadi kekacauan dan perpecahan dalam menjaga integrasi nasional. Beberapa contoh kekacauan dan perpecahan yang terjadi diakibatkan karena informasi hoax, cyberbullying, intoleransi, kasus penyebaran ujaran kebencian, dan berbagai macam hal negatif lainnya di media sosial.

Sebagai pemuda Indonesia, kita harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan dan menerima informasi yang ada. Pastikan seluruh informasi yang kita terima telah ditelaah dan diuji kebenarannya. Jika terdapat hal yang tidak kita yakini kebenarannya, lebih baik simpan informasi tersebut agar tidak menimbulkan kekacauan dan perpecahan. Ingat dan tanamkan terus nilai-nilai Pancasila dalam melakukan literasi digital.

Nandatama Bagus Adisaka