Pentingnya Identitas Nasional Bagi Sebuah Negara

Oleh:  Mikel Vanesius Tanutomo | 2502040354 | PPTI 11

Setiap entitas di dunia ini memiliki identitas. Identitas dapat diartikan sebagai sebuah ciri, watak, atau karakteristik yang melekat pada sebuah atau sekelompok entitas di mana hal tersebut membedakan entitas tersebut dari entitas lainnya. Salah satu contoh dari identitas itu sendiri adalah nama yang dimiliki oleh semua orang. Nama yang melekat pada seseorang merupakan sebuah identitas yang membedakan seseorang dari orang lainnya. Identitas sendiri dapat dipahami melalui dua cara, yaitu personal dan sosial. Jika kedua pemahaman ini terdapat relasi, maka akan tercipta sebuah keteraturan sosial atau social order. Jika kita ambil sebuah contoh sederhana seperti nama, kita mungkin bisa memiliki pemahaman yang berbeda tentang nama kita sendiri dengan pemahaman yang dimiliki oleh orang tua atau keluarga kita. Hal ini berarti pemahaman terhadap nama kita secara personal dan secara sosial itu berbeda, dan hal ini akan berkontribusi terhadap berkurangnya keteraturan sosial, misalnya terjadi pertengkaran antara kita dengan keluarga.

Secara teori, identitas dapat dipahami secara personal dan sosial, tetapi secara praktek, kita cenderung mendefinisikan identitas seseorang berdasarkan pendekatan sosial. Pemahaman identitas secara sosial sendiri berkaitan dengan kategori-kategori sosial, di mana terdapat tiga pendekatan dalam melihat kategori sosial, yaitu secara struktural,  konflik, dan interaksi simbolik. Menurut pendekatan struktural, karakterisik seseorang merupakan produk dari sebuah masyarakat. Keluarga sendiri merupakan contoh dari masyarakat, dan ini artinya karakteristik kita terbentuk dari lingkungan keluarga kita. Kemudian secara pendekatan konflik, masyarakat hanya terdiri dari dua kelas, yaitu kelas yang menguasai materi dan kelas yang tidak menguasai materi.  Pendekatan ini disebut konflik karena karakteristik dari kedua kelas itu sendiri yang sangat berkebalikan. Lalu pendekatan terakhir, yaitu interaksi simbolik, lebih terfokus pada bahasa dan kata-kata. Misalnya bahasa Jawa memiliki bahasa yang berbeda untuk kelas sosial yang berbeda.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka identitas nasional sebuah negara itu merupakan hal yang penting dalam kontribusi terhadap keteraturan sosial. Identitas kita sebagai masyarakat Indonesia adalah hal yang membedakan kita dari masyarakat negara lain, tetapi identitas tersebut juga dapat menyatukan kita sebagai sebuah masyarakat dan menciptakan keteraturan sosial didalamnya. Identitas nasional sendiri merupakan sebuah konstruksi yang kompleks. Misal dengan analogi sebuah ruangan kelas, terdapat banyak objek-objek yang menggambarkan sebuah ruangan sebagai ruangan kelas, misalnya meja, kursi, papan tulis, dan lain-lain. Masing-masing objek yang berbeda tersebut berkontribusi dalam pembentukan sebuah identitas, yaitu ruangan kelas. Hal ini sama dengan identitas nasional negara Indonesia, di mana masyarakat negara Indonesia memiliki beranekaragam budaya, agama, ras, dan lain-lain. Artinya identitas nasional sebuah negara merupakan kesatuan dari berbagai identitas yang berbeda-beda. Dengan adanya identitas nasional ini, kita memiliki sebuah identitas yang sama untuk dipegang, yaitu identitas kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia. Kita harus melihat apa kesamaan kita, bukan perbedaan kita. Jika kita tidak bisa melihat kesamaan kita, maka kita belum sepenuhnya menjadi “Indonesia”. Selain menciptakan kesatuan dan keteraturan sosial, identitas nasional sebuah bangsa juga dapat berkontribusi terhadap nasionalisme masyarakat Indonesia. Nasionalisme yang produktif tidak bisa dibangun tanpa adanya pengetahuan yang cukup mengenai identitas nasional Indonesia dari setiap warga. Semua hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mengenai identitas nasional bangsa Indonesia merupakan hal yang penting dan dapat berkontribusi besar dalam pembentukan negara Indonesia.

Mikel Vanesius Tanutomo