Pengembangan Soft Skills Team Work Dalam Pembelajaran Character Building
Oleh: Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag., M.A
Pada saat pertemuan awal perkuliahaan dosen memberikan penjelasan tentang gambaran umum materi perkuliahaan, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan kriteria penilaian. Kemudian dosen juga menjelaskan kepada mahasiswa tugas-tugas yang mereka harus kerjakan selama satu semester, baik tugas pribadi maupun tugas kelompok. Berkaitan dengan tugas kelompok karena ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat bekerja sama dalam tim maka dosen terlebih dahulu memberikan pemahaman tentang pentingnya keterampilan tersebut dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam hidup sehari-hari dan terutama dalam dunia kerja.
Untuk kepentingan tugas kelompok, maka dosen membentuk kelompok yang beranggotakan 7-10 orang. Penentuan jumlah anggota tersebut berdasarkan pertimbangan agar para anggota mendapat pembagian tugas yang seimbang dan dosen mudah dalam melakukan evaluasi dan memberikan penilaian. Agar proses kerjasama tim bisa berjalan dengan maksimal maka dalam hal pembentukan kelompok dosen juga mempertimbangkan tempat yang menjadi aktifitas kerja kelompok. Jika aktivitasnya di dalam kelas maka dosen membentuk kelompok antar jurusan tujuannya agar mahasiswa dapat membaur dengan teman-teman baru. Namun, jika aktivitasnya di luar kelas maka dosen membentuk kelompok berdasarkankan jurusan, maksudnya agar mereka mudah untuk melakukan koordinasi dan kerja sama.
Setelah pembentukan kelompok dosen mulai menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Diantara tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok adalah group presentation dan group project dalam bentuk observasi atau aktifitas relasi lintas budaya. Selain itu dosen juga menjelaskan outcome dari tugas-tugas tersebut, deadline yang harus dipenuhi, peran dan tanggung jawab masing-masing anggota serta ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan kriteria penilaian tugas-tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak mengerjakannya asal-asalan.
Setiap kelompok harus memiliki seorang ketua untuk memimpin pertemuan atau rapat, menjadi penghubung antara kelompok dengan dosen, serta melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan lainnya. Ketua kelompok juga harus bekerjasama dengan dosen untuk menangani setiap masalah yang muncul dan memerlukan bantuan dosen untuk menyelesaikannya. Karena sangat mungkin suatu kelompok menghadapi suatu masalah yang tidak dapat diatasi sendiri oleh anggota kelompoknya, sehingga terpaksa harus melibatkan dosen dalam memecahkannya. Namun demikian, perlu diketahui oleh kelompok bahwa ketika mereka menghadapi masalah sebaiknya didiskusikan oleh anggota kelompok lebih dahulu tanpa buru-buru mengundang campur tangan dosen agar mahasiswa terbiasa mengenali dengan cermat dan mampu mengatasi secara efektif setiap masalah atau konflik yang dihadapi oleh kelompoknya.