Partisipasi Generasi Muda Sebagai Warga Global: Mengurangi Limbah Plastik

Oleh: Regina Faustine | PPTI 11 | 2502040392

Setiap dari kita, masyarakat Indonesia adalah bagian yang terintegrasi dengan komunitas global. Tidak ada seorang pun individu yang terisolasi sendiri. Setiap tindakan yang kita lakukan baik langsung maupun tidak langsung memiliki dimensi globalnya. Konsep sebagai warga global merupakan sesuatu yang sulit dirumuskan jika hal tersebut dikaitkan dalam hal warga negara. Sebagai warga global, batas teritorial tidak jelas serta hak dan kewajibannya tidak jelas. Sedangkan, konsep warga negara merupakan konsep yang erat kaitannya dengan hak-hak sipil, politik, dan sosial-budaya. Konsep warga negara memiliki teritori yang jelas, budaya, politik, dan ekonomi pun jelas. Oleh karena itu, warga global dalam pengertian hukum, lebih kepada persoalan moral atau etika. Akan tetapi, gerakan-gerakan moral yang dilakukan oleh masyarakat global bisa membantu mengubah hukum dan politik yang ada di suatu negara. Bila seorang warga negara berpartisipasi dalam sebuah masalah yang sifatnya universal, maka warga negara tersebut juga bisa disebut sebagai warga global karena partisipasinya tidak bersifat legal dan politik, tetapi bersifat moral.

Salah satu isu global yang masih menjadi perhatian oleh seluruh negara di dunia ini adalah sampah plastik. Dilansir dari detik.com, sejak tahun 1950 sudah tercatat ada lebih dari 8 miliar ton sampah plastik di dunia atau setara dengan berat satu miliar gajah. Sampah plastik adalah salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius bagi lingkungan karena sampah tersebut, seperti kantong plastik sangat sulit untuk terurai oleh proses alam. Sampah plastik meningkat setiap harinya seiring dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan hidup, dan gaya hidup. Jumlah sampah plastik yang ada pun sudah sampai ke laut yang kemudian memunculkan kekhawatiran karena limbah tersebut mengancam ekosistem laut karena ikan dan hewan laut kecil lainnya mencerna fragmen polimer kecil dari plastik.

Mengingat sampah plastik yang terus bertambah setiap harinya, salah satu tindakan yang bisa kita lakukan sebagai warga global dan generasi muda untuk berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan kemasan lain yang berbahan plastik. Kita bisa membawa tas ramah lingkungan jika sedang berbelanja di swalayan sehingga barang-barang belanjaan tersebut bisa dibawa tanpa menggunakan kantong plastik. Adapun sisi positif dari penggunaan tas tersebut adalah lebih awet jika dibandingkan dengan kantong plastik karena berbahan dasar kain sehingga lebih tahan akan robekan. Kemudian, tas ramah lingkungan tersebut tersedia dalam berbagai variasi sehingga bisa kita gunakan untuk keperluan lainnya, seperti membawa buku, bepergian bersama teman, dan lain-lain.

Tindakan lain yang bisa kita lakukan adalah membawa tempat makan dan botol minum sendiri ketika membeli makanan dan minuman dari luar. Seperti yang kita tahu, pada era modern seperti sekarang banyak sekali franchise food and beverage yang menjual makanan dan minuman cepat saji. Dalam penerapannya, toko-toko tersebut ternyata ikut menyumbang sampah plastik sebab makanan dan minuman tersebut disajikan di dalam sebuah kemasan yang bahan dasarnya adalah plastik. Dengan membawa tempat makan atau botol minum sendiri, kita bisa mengurangi sampah plastik karena toko tersebut hanya perlu mengisi makanan dan minuman yang dibeli ke tempat yang kita bawa sehingga tidak ada limbah yang diciptakan dari kegiatan tersebut. Adapun sisi positif dari membawa tempat makan dan botol minum sendiri, yaitu makanan dan minuman yang kita beli menjadi mudah dibawa kemana saja karena bisa disimpan dan pastinya minim kontaminasi dari luar.

Kesadaran akan bahayanya pencemaran limbah plastik bagi lingkungan harus kita tumbuhkan sejak dini demi menjaga kelestarian alam dan ekosistem laut yang sudah terkena dampaknya. Membuang sampah pada tempatnya merupakan hal terkecil yang bisa membantu mengurangi limbah plastik yang berada pada tempat yang tidak seharusnya dan menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga terhindar dari segala jenis penyakit. Sebagai generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air, kita juga bisa mengamalkan sila keempat Pancasila, yaitu melakukan gotong royong membersihkan sungai atau kali yang penuh dengan sampah. Kegiatan tersebut secara tidak langsung sudah memberikan dampak moral bagi negara kita sendiri maupun warga global. Akhir kata, semua tindakan yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik bisa dilakukan oleh siapa saja dan ayo kita bersama-sama menginspirasi masyarakat lain untuk peduli terhadap lingkungan dan sadar akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah plastik. Jangan sampai anak cucu kita merasakan dampak yang lebih parah akibat sampah plastik!

Regina Faustine