Komponen-Komponen Konsep Diri

Oleh: Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag.,M.A

Konsep diri memiliki tiga komponen utama, yaitu komponen perseptual yaitu image seseorang mengenai penampilan fisiknya dan kesan yang ditampilkan pada orang lain, komponen ini sering disebut physical self concept. Kedua, komponen konseptual yaitu konsepsi seseorang mengenai karakteristik khusus yang  dimiliki, baik kemampuan dan ketidakmampuannya, latar belakang serta masa depannya. Komponen ini sering disebut psycological self concept, yang tersusun daribeberapa kualitas penyesuaian diri, seperti   pendirian yang teguh dan kebalikannya dari sifat-sifat tersebut. Ketiga, komponen sikap yaitu perasaan seseorang tentang diri sendiri, sikap terhadap statusnya sekarang dan prospeknya di masa depan, sikap terhadap harga diri dan pandangan diri yang dimilikinya. (Mutia Andriani dan Ni’matuzzahroh : 2013).

Menurut Rini dalam Ika Fauziah Nur dan Agustina Ekasari (2008 : 19-20) ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses pembentukan konsep diri seseorang seperti:

  1. Pola Asuh Orangtua

Pola asuh orang tua menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi, dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak sayang.

  1. Kegagalan

Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak berguna.

  1. Depresi

Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara negatif. Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu survive menjalani kehidupan selanjut-nya. Orang yang depresi akan men-jadi super sensitif dan cenderung mudah tersinggung.

  1. Kritik Internal

Terkadang mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan per-buatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan individu dapat diterima oleh masyarakat dan dapat ber-adaptasi dengan baik.

Referensi:

Andriani Mutia dan Ni’matuzahroh, “Konsep Diri Dengan Konfromitas Pada Komunitas Hijaber”, Jurnal Ilmia Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Vol.01, No.1, tahun 2003.

Nur, Ika Fauziah dan Agustina Ekasari, “Hubungan antara Konsep Diri Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja”, Jurnal Soul, Vol. 1, No. 2, 2008.

Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag.,M.A