Internet Bagaikan Sebuah Pisau Bermata Dua
Oleh: Ryan Reeves | PPTI 11 | 2502051446
Sudah tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir seluruh orang di dunia ini pasti pernah menggunakan internet. Berdasarkan data yang diambil pada Januari 2023, sebanyak 5.16 miliar pengguna internet yang tersebar di seluruh dunia, angka itu sama dengan 64,4% populasi dunia. Angka yang besar ini, menunjukkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang secara pesat. Walaupun mungkin terlihat menguntungkan karena hampir seluruh orang sekarang dapat mengakses internet, tetapi terdapat banyak bahaya mengintai yang dapat merugikan banyak orang jika tidak menggunakan internet secara bijak dan cerdik.
Kehadiran sosial media dalam penggunaan internet sehari hari tidak hanya mempermudah kita untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, melainkan sosial media juga berperan sebagai media untuk dapat membagikan dan juga menerima informasi-informasi. Informasi yang dibagikan di sosial media tidak hanya ditujukan untuk satu orang saja, tetapi sifatnya menyeluruh dan dapat dilihat oleh semua orang dengan usia yang berbeda beda. Sehingga sosial media dapat menjadi pisau bermata dua yaitu selain memiliki fungsi untuk membagikan informasi dan komunikasi, namun sosial media juga dapat memberikan dampak negatif seperti untuk menyebarkan informasi hoax, ujaran kebencian, provokasi, serta hal hal yang berhubungan dengan SARA, terorisme, dan lain lainnya.
Terdapat beberapa penyebab yang mendukung terjadinya persebaran hoaks, hal hal tersebut adalah seperti teknologi yang modern dan berkembang dengan cepat yang membuat penyebaran informasi berlangsung menjadi sangat cepat dengan alat komunikasi yang beragam sekarang, dimana semua orang dapat dengan mudah mengemas informasi dan menyebarkannya melalui sosial media, hal tersebut sangat berpotensi untuk tersebarnya berbagai macam informasi yang salah atau hoaks oleh oknum oknum tertentu. Penyebab atau faktor lainnya yang dapat menyebabkan tersebarnya hoax adalah dikarenakan bias informasi, dimana beberapa orang atau pembaca hanya melihat dari satu sisi saja yaitu yang mereka percayai atau yakini saja, jika ada informasi lainnya yang mereka temukan yang lebih faktual dan benar, maka orang yang bias akan informasi ini akan lebih percaya akan informasi lain sesuai dengan apa yang mereka lebih yakini dan percaya. Dan hal terakhir yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran hoaks adalah rasa ingin tahu seseorang yang tinggi. Sesuatu yang menarik perhatian orang akan membuat rasa ingin tahu semakin tinggi, dan hal tersebut dapat membuat seseorang menyebarkan hoax, seperti teori teori palsu yang diawali dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Penyebaran informasi informasi tidak benar atau hoax serta konten negatif yang beredar di internet maupun di sosial media sulit untuk dapat dicegah dan diatasi, hal itu dikarenakan masih sangat banyak masyarakat di Indonesia yang belum dibekali dengan literasi digital dan media sosial yang cukup untuk dapat mengatasi dan menangkal informasi-informasi palsu atau hoaks. Literasi digital tersebut sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memanfaatkan media digital seperti sosial media dengan bijak, cerdas, cermat dan juga sesuai dengan kegunaannya. Dengan adanya literasi digital, setiap orang dapat memiliki kemampuan untuk dapat berpikir secara kritis serta memahami informasi yang masuk dengan cermat, selain itu juga menambah kemampuan verbal pada setiap orang, kemudian dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi, dan juga dengan adanya literasi digital dapat menambah kemampuan seseorang untuk dapat membaca, merangkai kalimat dan juga menulis informasi informasi dengan benar dan tepat.
Terdapat berbagai cara untuk dapat terhindar dari informasi informasi hoax yang beredar di internet ini, berikut adalah cara caranya:
- Lebih berhati hati dengan judul yang memancing dan provokatif
salah satunya adalah untuk hati hati dengan judul yang provokatif. Pasalnya informasi atau berita yang hoaks seringkali menggunakan judul yang sensasional dan juga provokatif, seperti langsung menuduh seseorang atau menilai seseorang tanpa mengetahui pastinya seperti apa. Isinya pun mungkin terlihat seperti mirip dengan berita aslinya, namun isinya dapat dimanipulasi dan diubah ubah sesuai dengan keinginan dari pembuat berita hoax tersebut.
- Memeriksa fakta secara langsung
Saat kita melihat atau mendapatkan sebuah informasi, kita perlu mengecek dan juga memeriksa secara langsung mengenai fakta yang terjadi, apakah benar yang ditulis atau dikatakan oleh informasi tersebut. Kemudian cek langsung juga lagi darimana informasi tersebut didapatkan dan diperoleh. Selain itu, hal hal yang perlu dilihat lainnya adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan oleh fakta yang terjadi sebenarnya atau dengan opini dari penulis informasi tersebut.
- Meneliti alamat website
Jika kalian mendapatkan informasi dari suatu situs atau sebuah website, coba dicek dan diteliti lagi mengenai alamat website yang dikunjungi, berita dan informasi yang sudah terverifikasi kebenarannya akan lebih mudah untuk diminta pertanggungjawabannya. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 43 ribu situs di Indonesia hanya 300 situs saja yang diterima dan diverifikasi oleh dewan pers, sehingga kita harus lebih berhati hati lagi dan juga meneliti website atau situs yang sedang kita kunjungi untuk mendapatkan atau memperoleh informasi tersebut apakah sudah benar benar terbukti atau sudah terverifikasi oleh dewan pers.
- Mengecek kebenaran foto atau gambar
Zaman sekarang, banyak hal di internet yang dapat diubah ubah atau dimanipulasi oleh seseorang, tidak hanya tulisan atau teks saja tetapi hal hal seperti gambar atau video pun bisa dimanipulasi oleh orang jika menginginkannya. Terdapat beberapa situasi juga dimana, penulis berita atau informasi tersebut membuat atau mengedit foto palsu untuk meyakinkan penulis lebih lagi dalam informasi palsu atau hoaks yang ingin disebarkan oleh penulis tersebut. Kita dapat juga mengecek keaslian dari foto yang kita ingin teliti dengan cara, melakukan google image search reverse, jadi kita mencari gambar yang mirip dan sama dengan gambar yang kita masukkan ke kolom pencarian.
Hoaks telah menjadi suatu masalah yang umum dan akan menjadi bahaya dan fatal jika tidak langsung diatasi dan dihindarkan. Besarnya dampak yang dihasilkan oleh hoaks ini perlu dijadikan pelajaran untuk negara Indonesia. Terutama, generasi generasi penerus bangsa yang saat ini sedang marak menggunakan internet. Untuk mencegah dan menghindarkan mereka dari pengaruh buruk sangatlah sulit, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menyadarkan mereka dan juga memberikan mereka pemahaman mengenai literasi digital, dan pelajaran pelajaran tersebut diberikan melalui pendidikan. Oleh sebab itu, kita harus bijak, cermat dan juga cerdas dalam memilah informasi dan juga menyikapinya dengan menanamkan benih benih literasi digital dalam diri kita masing masing. Dengan menanamkan hal hal tersebut maka informasi informasi palsu seperti hoaks tidak akan ada gunanya bagi generasi penerus bangsa, dan pastinya para penyebar hoaks akan menyesal karena tidak memperoleh hal yang diinginkannya.