Generasi Muda Laksana Wajah Identitas Bangsa

Oleh: Clarissa Nathanael Taufiek | PPTI 11 |  2502040940

Generasi kita merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi cerminan identitas bangsa itu sendiri. Ketika ditanya apakah identitas nasional itu, jawabannya adalah Indonesia dan ketika ditanya siapakah Indonesia itu, jawabannya ialah kita. Kita yaitu warga negara Indonesia merupakan wajah dari identitas nasional itu sendiri. Identitas nasional di antara nya yaitu bahasa nasional, bendera Merah Putih, lagu Indonesia Raya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, lambang negara Garuda Pancasila dan bahkan kita yaitu warga negara Indonesia sebagai garda yang diharapkan menjadi cerminan identitas nasional.

Sebuah nama memiliki arti dan di dalamnya terkandung cita-cita dan harapan. Begitu pun dengan nama Indonesia di mana kita lah yang menjadi faktor terwujudnya cita-cita dan harapan itu. Bangsa Indonesia kaya akan berbagai keanekaragaman suku, etnis, ras, agama, budaya, dan bahasa. Namun, kita tahu bahwa semua keanekaragaman tersebut menjadi satu padu dengan nama Indonesia. Seperti Bhinneka Tunggal Ika menyatakan bahwa berbeda-beda tetapi tetap satu. Maka, kita sebagai wajah dari identitas nasional itu sendiri harus mewujudkan dan mempertahankan cita-cita dan harapan tersebut.

Di era yang serba instan ini, membuat ada saja pemuda-pemudi yang melupakan bangsa nya, mulai dari tidak menghiraukan budaya yang sudah ada, tidak memiliki wawasan nusantara, lebih mencintai produk luar negeri, dan lain sebagainya yang tidak memperjuangkan tumbuhnya rasa nasionalisme.  Contoh nyatanya seperti banyak orang tua yang mengajarkan anaknya menggunakan bahasa Inggris sedari kecil sehingga sang anak tidak terlalu fasih dalam berbicara bahasa Indonesia. Padahal, salah satu identitas nasional yaitu bahasa Indonesia sangatlah penting, tanpa bahasa Indonesia, suku dan bangsa yang ada di Indonesia tidak dapat memiliki bahasa persatuan yang mempersatukan satu suku dengan suku lainnya. Jika sedari kecil banyak orang tidak tumbuh dengan berbahasa Indonesia, maka kita akan kehilangan salah satu identitas nasional, begitu pun dengan terhambatnya komunikasi dan kesepahaman bahasa.

Akan sangat disayangkan apabila generasi muda tidak memiliki wawasan nusantara yang menjadi salah satu identitas nasional. Begitupun dengan sebagian masyarakat yang lebih mendukung karya negara lain dibanding tanah airnya sendiri. Bahkan, seringkali masyarakat memiliki perspektif akan bangsa Indonesia yang tidak dapat maju dan bersaing dengan bangsa maju lainnya. Generasi muda haruslah menjadi pendobrak perspektif semacam itu, generasi muda harus dapat membuktikan keunikan dan jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bukan hanya sekelompok orang-orang di dalamnya, namun juga menjadi sebuah identitas nasional yang di namakan Indonesia di mana ada cita-cita dan harapan di dalamnya.

Sebagai generasi penerus bangsa kita pun harus terus menanamkan rasa nasionalisme dan terus menjaga identitas bangsa. Kita dapat melakukannya dengan mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, peduli pada lingkungan sekitar, menjalankan kehidupan sehari-hari yang berpedoman pada dasar negara Pancasila, mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah terpencil dari adanya penerapan otonomi daerah, melestarikan kebudayaan di mana minimal kita tahu dan mendukung kebudayaan bangsa Indonesia, serta tetap mengutamakan dan mendukung karya bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Clarissa Nathanael Taufiek