Etika Terapan dalam Literasi Digital dan Kewarganegaraan

Oleh: Valentina Tiara Cahyaningtyas | PPTI | 2502041086

Etika terapan atau applied ethics adalah salah satu cabang dari filsafat etika yang membahas bagaimana prinsip-prinsip etika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam applied ethics terdapat tiga jenis pendekatan utama yaitu utilitarianisme, teori berbasis kewajiban, dan teori berbasis hak dan keadilan. Ketiga jenis pendekatan ini dapat dihubungkan dengan literasi digital dan kewarganegaraan dalam konteks kehidupan modern.

Pendekatan utilitarianisme mengutamakan tindakan yang memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks literasi digital dan kewarganegaraan, pendekatan ini menekankan pentingnya memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kemajuan masyarakat. Sebagai contoh, ketika menggunakan media sosial, seseorang harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sosial dan menjaga privasi serta keamanan pribadi mereka dan orang lain.

Teori berbasis kewajiban atau duty-based theory, mendasarkan tindakan pada prinsip moral yang harus dilakukan berdasarkan kewajiban atau tugas tertentu. Dalam konteks literasi digital dan kewarganegaraan, pendekatan ini menekankan pentingnya menghormati privasi dan keamanan informasi pribadi. Seseorang harus bertanggung jawab atas informasi yang mereka bagikan dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan secara online.

Teori berbasis hak dan keadilan atau right and justice-based theory, menekankan pada pentingnya memastikan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dan adil dalam masyarakat. Dalam konteks literasi digital dan kewarganegaraan, pendekatan ini menekankan pentingnya menghormati hak privasi, kebebasan berekspresi, dan kebebasan informasi. Seseorang harus mempertimbangkan hak orang lain saat menggunakan TIK dan menghindari melakukan tindakan yang merugikan atau merugikan orang lain.

Dalam masyarakat modern yang semakin terhubung secara digital, literasi digital dan kewarganegaraan menjadi semakin penting. Literasi digital mengacu pada kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi digital, sementara kewarganegaraan mengacu pada tanggung jawab individu untuk berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam masyarakat. Dalam konteks ini, applied ethics dapat membantu individu untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam penggunaan TIK dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat digital.

Penggunaan applied ethics dalam literasi digital dan kewarganegaraan dapat membantu individu dalam mengambil tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap cabang applied ethics memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, utilitarianisme dapat mengabaikan hak individu, sementara duty-based ethics dapat mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mempertimbangkan semua aspek dan memilih cabang applied ethics yang paling sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Valentina Tiara Cahyaningtyas