Dosen Sebagai Motivator Dalam Kerja Sama Tim
Oleh: Dr. Sukron Ma’mun, S.Ag.,M.A
Dosen sebagai pelaku utama pendidikan perlu memberikan pemahaman kepada para mahasiswa tentang pentingnya teamwork dalam hidup sehari-hari terutama dalam dunia kerja. Dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga kerja yang professional, yaitu tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis melainkan lebih dari itu dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang memiliki soft skills yang handal. Tenaga kerja dituntut sanggup berinteraksi dengan rekan-rekan kerja, sanggup membangun dan mempertahankan relasi yang positif dan professional serta sanggup mempertahankannya dalam jangka panjang, dapat merasa nyaman bekerja dalam tim yang terbentuk oleh anggota dari berbagai latar belakang dan divisi kerja maupun dari perusahaan yang berbeda-beda dan secara efektif serta efisien berkontribusi bagi keberhasilan kerja tim. Demikian pula tenaga kerja harus sanggup bekerja dalam lebih dari satu tim pada saat yang sama dan sanggup menyesuaikan peran dan fungsi mereka dari satu proyek ke proyek yang lain dalam konteks kerja yang selalu berubah.
Selain memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya teamwork dosen juga harus terus mendorong mahasiswanya untuk terlibat secara aktif dalam kerja tim. Baik dalam tim yang dibentuk oleh dosen di kelas untuk keperluan tugas kelompok atau terlibat aktif dalam kerja-kerja tim di luar perkuliaahan, seperti organisasi-organisasi kemahasiswaan atau kemasyarakatan.
Agar para mahasiswa terbiasa dalam kerja tim maka dosen perlu memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk terbiasa terlibat dalam kerja tim dan aktif mengembangkan keterampilan ini. Cara yang cukup membantu dari setiap latihan adalah dengan mempraktekkannya. Dalam hal ini dosen harus memberikan tugas-tugas yang terstruktur yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dalam konteks kerja bersama demi membiasakan mereka bekerja secara professional.
Untuk menjamin agar kerja tim dapat terlaksana secara maksimal maka dosen perlu membuat aturan main yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama di kelas. Aturan main tersebut meliputi poin-poin seperti: hasil konkrit yang harus dicapai, deadline yang harus dipenuhi, tanggung jawab masing-masing anggota, peran-peran yang harus dijalankan, tata cara pembagian kelompok yang mempertimbangkan secara positif aspek keanekaragaman latar belakang setiap anggota dan kesepakatan bahwa keterampilan mereka dalam hal bekerjasama pun dinilai.
Selain itu, tugas kelompok harus didesain sedemikan rupa sehingga tidak hanya mengarah kepada hasil kerja kelompok saja melainkan juga memperhatikan proses yang dilalui oleh setiap anggota kelompok demi mencapai hasil kerja bersama. Demikian pula performa masing-masing anggota maupun tim dan hasilnya dinilai secara formal. Hasil yang hendak dicapai harus memastikan adanya keanekaragaman peran dan tanggung jawab yang perlu dijalankan oleh masing-masing anggota dan kewajiban untuk berpartisipasi aktif serta berkooperasi, hasil itu juga harus dapat mengembangkan pelbagai bentuk keterampilan kerjasama seperti, keterampilan bernegosiasi, keterampilan presentasi, keterampilan memimpin rapat, keterampilan memecahkan masalah dan lain sebagainya.