Bangga dan Mengakui Diri Sebagai Warga Negara Indonesia
Oleh: : Jason Orlando Indrawan | PPTI 13 | 2502040783
Ketika kita memikirkan perjuangan Indonesia mungkin yang ada di benak kita adalah Integrasi Nasional. Tetapi, akar dari integrasi nasional sendiri sering kita tidak hiraukan. Sesungguhnya, persatuan yang kita raih saat ini bermula dari konsep yang dinamakan identitas. Identitas merupakan ciri atau karakter yang unik dan melekat pada diri seseorang atau kelompok yang membedakannya dari yang lain.
Identitas ada yang bersifat personal dan sosial. Identitas personal berkaitan dengan karakteristik yang dimiliki seseorang secara personal. Sedangkan, Identitas sosial berkaitan dengan karakteristik yang dimiliki sekelompok orang. Bila kita lihat tanah air ini, identitas personal tentu sangat beragam, tetapi identitas sosial juga sangat beragam karena terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya.
Lantas, bagaimana bisa suatu negara Indonesia terbentuk? Apa yang menjadi dasar dari warga negara Indonesia? Hal tersebut dilandaskan oleh suatu konsep identitas yang disebut identitas nasional. Identitas nasional merupakan sebuah konsepsi kesamaan yang kompleks. Dari kata kunci kompleks, kita dapat memahami bahwa identitas inilah yang menyatukan identitas personal ataupun sosial yang beragam ini. Identitas sosial dapat disosialisasikan melalui pendidikan, politik, media, dan berbagai praktek kehidupan lainnya.
Jika identitas nasional merupakan dasar dari integrasi nasional, apakah kita sudah memahami dan mendalaminya dengan baik? Di era globalisasi sekarang ini, media sosial sudah menjadi wadah bagi manusia global untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Dari sana kita dapat menilai kondisi dari identitas nasional yang dimiliki Indonesia saat ini. Berita banyak beredar mengenai informasi dari seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Salah satunya adalah berita tentang Nono, sosok anak SD dari NTT yang menjadi juara matematika tingkat internasional. Dia memiliki keinginan untuk membuat kendaraan sendiri yang lebih efektif. Tetapi, komentar dari netizen Indonesia malah cukup menyimpang dari konsep identitas nasional ini. Mereka kebanyakan berkomentar agar Nono tidak melanjutkan mimpinya di Indonesia dan berpindah ke warga negara asing karena di Indonesia tidak akan dihargai. Tentu saja, mungkin pandangan tersebut dimiliki oleh beberapa masyarakat berdasarkan kejadian-kejadian serupa yang terjadi di bangsa ini. Tetapi, dukungan persuasi seperti itu tetaplah tidak benar karena kita sebagai warga negara Indonesia justru seharusnya mendukung Nono untuk memajukan tanah air kita, bukan membuatnya pindah warga negara. Contoh seperti inilah yang menandakan identitas nasional yang lemah, kita justru tidak mau memperjuangkan identitas kita miliki.
Contoh lainnya adalah seperti beasiswa yang diberikan oleh pemerintah, beberapa penerimanya tidak mau pulang Kembali ke Indonesia. Hal ini menandakan bahwa mereka masih melihat bahwa Indonesia tidak menjajikan peluang agar mereka bisa sukses dan mereka lebih memilih untuk menjadi sumber daya manusia milik negara lain. Mereka lupa akan dari mana asal mereka dan siapa yang memberikan mereka peluang tersebut. Dari situ, kita dapat memahami bahwa sebagai warga negara Indonesia, kita tidak boleh melupakan dari mana kita berasal.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus mengenal diri kita lebih jauh. Kita harus tahu identitas nasional yang kita miliki. Jagalah identitas nasional tersebut dan banggalah menjadi warga negara Indonesia. Kita harus mengakui dari mana kita berasal dan siapa diri kita. Indonesia membutuhkan identitas nasional yang kuat agar kita bisa Bersatu. Oleh karena itu, perjuangkan identitas ini, jangan sampai identitas tersebut hanya merupakan sebuah tulisan dokumen saja