Warisan Sumpah Semangat Para Pemuda
Oleh: Erwin Gunawan | 2502041445 | PPTI 13 |
“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ucapan Bung Karno yang bergitu terkenal mencerminkan keyakinan akan pentingnya peran pemuda. Dari kacamata sejarah pemuda selalu bisa menjadi salah satu kunci penting untuk kemajuan bangsa. Tidak salah jika Indonesia merupakan negeri pemuda, sebab begitu banyaknya peristiwa penting yang terjadi karena inisiatif para pemuda. Mulai dari Rengasdenklok, Reformasi 1998, dan yang paling penting Sumpah Pemuda. Kesadaran Nasionalisme dari sabang sampai Merauke oleh para pemuda berhasil memantik api kemerdekaan Indonesia. Saya dapat merasakan bukan hanya keselarasan namun perkataan Bung Karno juga ikut mengamplifikasi sumpah, dan tekad para pemuda dimasa ini.
Namun Kerap kali pemuda diremehkan oleh para tetua, selalu dihimbau untuk menjadi pengikut, dan mendengar kebijakan dengan nurut. Karena itu tidak sedikit pemuda yang merasa rendah atau bahkan mengurungkan semangatnya. Namun Ketika saya merefleksikan apa yang diperjuangkan para pemuda dimasa lalu membuat saya begitu yakin bahwa mereka pun tidak takut untuk diremehkan. Momentum ini berhasil menyadarkan saya bahwa cara terbaik untuk membuktikan diri adalah dengan terus maju dan membuat perubahan itu sendiri. Indonesia saat ini bukan kekurangan orang cerdas, maupun orang kaya, namun menurut saya Indonesia kekurangan pemuda-pemudi yang bermimpi, bertekad, dan memiliki semangat yang besar.
Mengingat Indonesia sedang dilanda bonus demografi, membuat kita semua harus mulai sadar bahwa berlimpahnya pemuda-pemudi merupakan keuntungan besar yang harus dikelola dengan baik. Namun bukanlah berarti kita menunggu untuk diperintah, sebab pemuda yang bijak adalah mereka yang berfikir, bergerak, dan belajar lebih dulu. Melihat bagaimana para pemuda di zaman dahulu dengan pemikirannya yang dinamis dan berani, menginspirasi saya untuk juga jadi lebih berani. Semangat juang yang diwariskan inilah yang akan selalu saya lanjutkan dengan inisiatif dan bijak. Bukan dengan mengangkat bambu runcing, namun dengan menekankan rasa bangga, menjaga keutuhan, dan mendorong kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu saya bersumpah untuk terus maju bergerak sebagai roda untuk membuktikan bahwa barisan pemuda bukanlah barisan pasif yang mendengar dengan naif, namun barisan gagah yang melukis sejarah.