Sumpah Pemuda sebagai Semangat Juang Generasi Muda

Oleh: Brigita Vanessa Salim | 2502041395 | PPTI 13 |

Awal mulanya, Sumpah Pemuda terwujud karena adanya penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat, sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia untuk menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan agar “disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan”.

Makna Sumpah Pemuda yang pertama menggambarkan bahwa para pemuda-pemudi Indonesia bersungguh-sungguh untuk memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan dan berakhir dengan memperoleh kemerdekaan bangsa.

Makna Sumpah Pemuda yang kedua menggambarkan walaupun kita berasal dari suku yang berbeda-beda, namun pemuda-pemudi hanya mengakui satu bangsa yaitu Indonesia. Kalimat ini menegaskan adanya rasa persatuan dan toleransi yang tidak tergoyahkan.

Makna Sumpah Pemuda yang ketiga menegaskan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa dan harus dijunjung tinggi.

Dalam rumusan Sumpah Pemuda dapat kita rasakan gelora semangat para pemuda-pemudi untuk menciptakan kesatuan dan persatuan. Semangat juang dalam isi Sumpah Pemuda bisa menjadi contoh nyata bagi generasi muda saat ini untuk mengambil langkah dalam mengisi kemerdekaan. Pemberian makna yang dalam terhadap Sumpah Pemuda akan menumbuhkan semangat juang mendapatkan suatu pencapaian tertentu. Makna Sumpah Pemuda yang bisa diambil adalah semangat terus berkobar sekalipun banyak rintangan seperti yang dilakukan para pemuda-pemudi generasi terdahulu.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat atau bahasa komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Inilah makna Sumpah Pemuda yang perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan. Karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang tercantum dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36. Kebanggaan akan Bahasa Indonesia perlu ditunjukkan dan diwujudkan, terlebih saat ini Bahasa Indonesia mulai tergeser karena modifikasi bahasa-bahasa gaul maupun bahasa asing.

Sejak Sumpah Pemuda diikrarkan, kebanggaan terlihat jelas pada segenap perumusnya. Makna Sumpah Pemuda terlihat jelas dalam setiap alinea yang mengandung semangat juang dan rasa bangga menjadi Bangsa Indonesia. Hal itu tentu juga harus dilakukan oleh para generasi muda saat ini. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan beragam budayanya. Kekayaan inilah yang seharusnya dijadikan para generasi muda saat ini untuk melestarikan, mengembangkan, dan bangga menjadi bangsa Indonesia.

Hingga saat ini, makna sumpah pemuda secara kesejarahan tidak terlupakan. Namun waktu demi waktu, budaya dan keadaan berubah dengan begitu cepat sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Berbagai kebiasaan baru pun mulai bermuncul di era milenial. Dengan adanya perubahan tersebut, memperingati hari-hari besar juga mengikuti zaman dan waktu yang tepat dengan metode yang tepat pula jika ingin selalu eksis.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi milenial harus mampu memaknai dengan baik cita-cita luhur dari penggagas lahirnya semangat pemuda dalam persatuan dan kesatuan. Makna hari sumpah pemuda di kalangan milenial seharusnya bisa merefleksikan semangat perjuangan pemuda-pemudi saat itu ketika memegang tombak untuk meraih kemerdekaan, tidak hanya sekedar kebiasaan dan perayaan tahunan saja.

Salah satu perjuangan yang dapat kita lakukan yaitu dengan menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan, karena di era globalisasi seperti sekarang, rasa persatuan dapat mengikis nilai persaudaraan jika kita tidak mampu memanfaatkan teknologi dengan benar, dan semakin kurangnya rasa toleransi untuk menerima perbedaan. Padahal perbedaan adalah bagian dari keberagaman Bangsa Indonesia, dan menjadi alasan bersatunya Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Untuk menghargai perjuangan pemuda-pemudi terdahulu, maka kita sebagai generasi milenial saat ini harus dapat menciptakan ide, kreativitas, dan inovasi guna mempertahankan eksistensi dari kemerdekaan itu sendiri. Ide-ide tersebut tidak perlu dibatasi apabila ide tersebut memberikan kekuatan untuk membangun negeri. Semua pemuda-pemudi wajib terlibat. Dimulai dari tindakan yang secara langsung turun ke lingkungan masyarakat untuk beraspirasi, maupun dari mimpi-mimpi baik sebelum tidur maupun setelah tidur. Terkait kreativitas, kita dapat melakukan observasi berbagai hasil karya terdahulu untuk menghasilkan karya-karya baru sehingga dapat mengasah keterampilan milenial. Sementara terkait dengan inovasi, pemuda-pemudi milenial harus selalu melakukan research atau penemuan-penemuan yang bersifat kekinian, tidak mudah puas atas prestasi yang telah didapat, dan selalu berusaha melakukan yang terbaik, serta keluar dari zona nyaman.

Brigita Vanessa Salim