Relevansi Sumpah Pemuda pada Generasi Milenial
Oleh: Jonathan Lee | 2502041470 | PPTI 13 |
Pada 94 tahun lalu, tepatnya pada 28 oktober 1928, pemuda-pemudi dari seluruh penjuru Indonesia mengucapkan sumpah pemuda, salah satu akar mula persatuan bangsa. Berbagai suku, daerah, ras, mengakui adanya konsep persatuan Indonesia. Satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa. Konsep persatuan ini selanjutnya terus diperjuangkan oleh pemuda, hingga terjadinya kemerdekaan. Namun, generasi milenial, pemuda saat ini, tidak terdapat pada peristiwa tersebut. Namun, nilai-nilai yang terdapat pada sumpah pemuda tersebut, tidak boleh hilang dari pemuda Indonesia. Lantas, apa relevansi peristiwa sumpah pemuda dengan para pemuda saat ini?
“Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia,” ucap para pemuda saat itu. Tumpah darah satu disini artinya memperjuangkan tanah air Indonesia hingga titik darah penghabisan. Sebagai pemuda masa kini, yang diperlukan adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan berkontribusi ke masyarakat sesuai pekerjaannya. Misalnya, sebagai mahasiswa, maka saya belajar dengan sungguh-sungguh, berusaha mencapai hal yang terbaik, untuk diri, dan juga untuk masyarakat. Menjadi sukarelawan untuk kegiatan sosial juga merupakan kontribusi positif yang dapat dilakukan pemuda saat ini.
“Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.” Mengaku berbangsa satu, berarti meninggalkan identitas ras, suku, agama dan daerah masing-masing, dan mengakui bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Cara pandang seseorang tidak lagi berbasis pada SARA, namun sebagai bangsa yang sama. Maka dari itu, setiap orang berbangsa Indonesia harus diakui sebagai kawan sebangsa. Ini menjadi akar dari mengapa kita menjunjung tinggi toleransi.
“Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Mungkin saja, sebagian orang melihat hal ini sebagai hal yang sepele, karena umumnya setiap orang sudah bisa berbicara bahasa Indonesia. Menjunjung bahasa Indonesia disini berarti menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Namun, pada penerapannya, masih sering terdengar diantara kita, kata-kata kasar dan tidak sopan diucapkan oleh pemuda Indonesia. Bahasa dan komunikasi adalah kunci perdamaian, kunci dari suksesnya musyawarah. Alangkah baiknya jika pemuda berlatih untuk berbicara bahasa Indonesia dengan sopan santun.