Refleksi Sumpah Pemuda

Oleh: Shilvia Meihi Honova | 250204133 | PPTI 13 |

Sumpah Pemuda merupakan tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Para pemuda-pemudi melakukan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengikrarkan janji bertanah air yang satu, berbangsa yang satu, dan berbahasa yang satu. Janji ini diikrarkan dengan tujuan agar Sumpah Pemuda menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia, disiarkan, dan dibacakan dalam berbagai surat kabar di muka umum. Sumpah Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Maksudnya adalah banyaknya keberagaman agama, budaya, adat istiadat, dan suku yang ada, namun tetap menjadi satu kesatuan dalam ikatan Bangsa Indonesia.

Namun, saat ini nilai-nilai tersebut seperti hilang ditiup angin. Banyak sekali rakyat Indonesia yang tidak lagi mengingat isi dari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda seperti hanya sebagian kecil dari berbagai materi pelajaran yang dihafalkan dan dilupakan saat hal tersebut telah tidak dibutuhkan. Banyak pemuda yang ikut mempertajam perpecahan dengan menyebarkan ujaran kebencian, mudah hanyut dalam informasi sembarangan, dan larut dalam propaganda politik murahan.

Saat ini, Indonesia membutuhkan anak muda. Anak muda masih memiliki keingintahuan untuk terus belajar dan memperluas ilmu.  Anak muda yang sudah tau adanya kebebasan untuk berpendapat, berekspresi, berinisiatif, dan bergerak demi kepentingan bangsanya. Teknologi saat ini memaksa orang-orang untuk beralih menuju gadget dan lainnya. Eranya orang yang berkuasa adalah orang yang menguasai teknologi dimana mereka selalu berusaha menyeimbangkan kehidupan dalam dunia nyata dan dunia maya, serta berani untuk mencoba hal baru.

Saat ini, keberagaman agama, budaya, adat istiadat, dan suku yang ada semakin beragam di Indonesia. Hanya anak muda yang menerima adanya perbedaan ini sebagai hal yang biasa bahkan merupakan sebuah keindahan. Berbagai riset mengatakan bahwa berbagai anak muda memiliki komitmen untuk menghargai perbedaan. Seringkali ide-ide kreatif muncul dari anak muda. Anak muda juga sering berkolaborasi, mereka memiliki solidaritas, menikmati proses, dan berbagi keahlian satu sama lain.

Zaman selalu bergerak dan anak muda adalah rodanya. Kita, anak mudalah yang menentukan bagaimana kita menulis sejarah untuk kedepannya. Kita sendirilah yang tahu bagaimana Indonesia yang layak untuk ditinggali dan diperjuangkan. Harusnya kita sebagai anak muda generasi ini meniru semangat para pemuda-pemudi pada masa itu untuk diterapkan dalam zaman ini.

 

 

Shilvia Meidhi Honova