Pesan Penting Hari Sumpah Pemuda Bagi Generasi Sekarang
Oleh: Christian Chandra Kusuma | 2502041413 | PPTI 13 |
Sumpah Pemuda… Tidak asing di telingaku dan mungkin kita semua apabila ada yang mengatakan tentang Sumpah Pemuda. Betul, pada tanggal 28 Oktober di setiap tahun yang kita lewati, pastinya akan ada peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dimana hal ini menjadi satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Sumpah Pemuda juga merupakan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang menegaskan cita-cita akan “Tanah Air Indonesia”, “Bangsa Indonesia”, dan “Bahasa Indonesia”. Terkait Sumpah Pemuda, terdapat 3 isi dan makna yang ada, yaitu pertama “Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia”, kedua “Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia”, ketiga “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Dari 3 isi dan makna Sumpah Pemuda yang ada, tentunya diharapkan dapat menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia.
Bagi saya sendiri, Sumpah Pemuda merupakan hal yang harus dilaksanakan bagi kaum muda-mudi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan agar anak muda zaman sekarang selalu ingat akan perjuangan yang dilakukan oleh pendahulu kita semasa memperjuangkan bangsa yang ditinggalinya, yaitu Indonesia. Selalu ada pesan penting yang saya dapatkan dari Hari Sumpah Pemuda setiap tahunnya, yaitu selalu mengingat jasa para pendahulu, menghargai setiap perjuangan dan tindakan dari orang yang lebih tua dari saya terhadap diri saya, setia terhadap bangsa dan tanah air Indonesia sampai kapanpun dan dimanapun saya berada, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mungkin hal tersebut terlihat mudah untuk diucapkan atau dikatakan bagi setiap orang dan masyarakat Indonesia, akan tetapi apabila orang banyak terutama diri saya sendiri hanya banyak berucap sedikit tindakan, maka saya termasuk ke dalam salah satu ciri orang yang bisa dikatakan tidak menghargai para pendahulu yang telah berjuang. Menurut saya, lambat laun hari akan semakin susah dan berbeda dengan ketika masih kecil yang dimana sebagian besar masih ikut dengan orang tua, dan untuk sekarang yang saya rasakan adalah harus dapat menjadi pribadi yang kuat dan mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terlebih lagi untuk sekarang jauh dari orang tua dan keluarga yang berada di rumah sana. Perbedaan yang ada pada diri saya dengan pemuda dulu adalah “musuh”, karena “musuh” mereka adalah para penjajah, sedangkan “musuh” bagi diri saya adalah diri saya sendiri. Ketika saya tidak dapat dan bahkan tidak mau berkembang, maka saya sudah kalah. Jadi, hal yang harus saya lakukan adalah berkembang dan berjuang untuk diri saya sendiri, seperti yang dilakukan para pemuda dulu yang mau berjuang bagi Indonesia, diri mereka, dan untuk generasi mereka selanjutnya, yaitu saya dan masyarakat Indonesia lainnya.