Perjuangan Pemuda di Sepanjang Masa

Oleh: Nandatama Bagus Adisaka | PPTI 12 | 2502040524

Sumpah Pemuda adalah titik awal bagi para pemuda pemudi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia. Sumpah pemuda diwarnai dengan semangat nasionalisme dan tekad kuat para pemuda untuk menyatukan perjuangan dan menjaga keutuhan bangsa.  Pada tahun 1928, para pemuda Indonesia mengajarkan kepada kita bahwa perjuangan itu tidak ada yang instan, itu semua butuh proses sehingga perjuangan tersebut memiliki arti. Dengan semangat yang tinggi, usia bukanlah menjadi halangan bagi Indonesia untuk dapat memperjuangkan kemerdekaan. Lantas apakah perjuangan tersebut telah berakhir pada 17 Agustus 1945 ketika Indonesia merdeka?

Sesuai dengan isi sumpah pemuda yaitu :

  1. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
  2. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
  3. Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoengdjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Dari isi sumpah pemuda tersebut, diketahui bahwa terdapat tiga poin penting yang diambil oleh para pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Mereka mempersatukan beragam perbedaan mulai dari tanah air, bangsa, dan bahasa. Perjuangan para pemuda tidak usai ketika kemerdekaan telah diraih, karena perjuangan yang sesungguhnya adalah mempertahankan  kemerdekaan tersebut dan sesuai yang telah dikatakan oleh Ir. Soekarno yaitu “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Sebagai pemuda Indonesia di masa sekarang, perjuangan tersebut dilanjutkan dengan cara menunjung tinggi nasionalisme dimana kita harus cinta terhadap tanah air kita mulai dari bahasa, budaya, dan beragam kultur nasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kita tidak boleh lengah oleh beragam kultur internasional yang melalaikan kita sehingga beragamnya bahasa dan budaya yang telah kita miliki semakin lama akan hilang karena tidak adanya orang yang mempelajarinya. Kita terlalu disibukkan dengan mempelajari bahasa dan budaya luar dengan alasan ketika hendak mengeksplor diri ke dunia internasional, kita harus mempelajari bahasa dan budaya mereka. Namun, yang perlu kita ketahui adalah jangan sampai lupa bahwa kita juga harus menyalurkan bahasa dan budaya kita agar diketahui oleh dunia internasional.

Nandatama Bagus Adisaka