Menjawab Tantangan Global  Dengan Semangat Sumpah Pemuda

Oleh: Ardelia Beatrice | 2502041363 | PPTI 13 |

Puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, telah terjadi peristiwa bersejarah yang menjadi salah satu gebrakan besar bagi kemerdekaan bangsa Indonesia pada masa itu. Peristiwa tersebut yang sekarang kita kenal sebagai peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda bukan hanya sebatas ledakan api sementara yang dikobarkan oleh para pemuda, lebih daripada itu Sumpah Pemuda merupakan peristiwa dimana pola pikir yang baru terbentuk bagi Bangsa Indonesia. Cara pandang bangsa yang sebelumnya bersifat kedaerahan menjadi semangat persatuan. Bukan suatu hal yang mudah bagi para pemuda pada masa itu untuk mengganti pola pikir mereka yang sudah tertanam selama ratusan bahkan ribuan tahun, namun dengan rasa nasionalisme yang tinggi, sumpah itu kemudian dengan lantang diikrarkan.

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ketiga poin itulah yang pada akhirnya sampai sekarang sering kita perkatakan, dengan harapan semangat persatuan itu tetap dapat tertanam di dalam pemuda-pemuda Indonesia. Pada tahun 2022 ini, tema Sumpah Pemudanya adalah “Bersatu Bangun Bangsa”. Dalam membangun bangsa, Indonesia pastinya juga akan menghadapi banyak tantangan dari segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di sinilah pentingnya peran semangat Sumpah Pemuda yang sudah digaungkan sejak puluhan tahun silam. Mungkin sebagian orang berpikir, apakah masih relevan jika kita membangun bangsa dengan kondisi modern seperti sekarang ini dengan pengertian sumpah pemuda? Jawabannya, tentu saja masih sangat relevan.

Bersatu dalam hal ini mungkin bukan tentang menyatukan berbagai organisasi kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Ambon, dan lain-lain, seperti pada masa itu untuk menjadi satu kesatuan yang utuh dengan tujuan yang sama, namun pada masa sekarang ini, bersatu berbicara tentang persatuan di tengah kebebasan yang ada. Kebebasan yang ada di Indonesia, terlebih lagi di tengah era globalisasi seperti sekarang ini, menimbulkan banyak sekali perbedaan yang tercipta di antara masyarakat. Kemerdekaan berpikir, berpendapat, dan berkumpul seringkali dijunjung tinggi oleh pemuda dan pada akhirnya banyak menimbulkan perbedaan-perbedaan yang tidak sedikit memicu perpecahan. Terlebih lagi tantangan global mengenai budaya-budaya baru yang masuk dan persaingan di luar sana yang semakin ketat. Maka dari itu, semangat sumpah pemuda masih dan akan terus ditanamkan dengan sungguh untuk setiap pemuda Indonesia.

Untuk menjawab tantangan-tantangan dalam membangun bangsa, para pemuda harus memiliki cara berpikir seperti pemuda pada 94 tahun silam. Saat di mana para pemuda memiliki harapan dan keinginan yang sangat tinggi untuk merdeka, di mana imajinasi mereka mengenai masa depan bangsa sangatlah indah. Mengingat dunia akan berubah semakin cepat daripada sebelumnya, pemuda harus sesegera mungkin memikirkan nasib bangsa kedepannya. Terlebih lagi, hanya menghitung beberapa tahun ke depan, Anda dan saya sebagai pemuda Indonesia akan memegang tongkat estafet kepemimpinan negara. Maka dari itu, peran pemuda menjadi sangat penting di era global seperti sekarang ini.

Selain itu, berkaca dari pengalaman bangsa pada masa lampau, di mana persatuan menjadi hal yang penting untuk dipertahankan dan dijunjung tinggi dalam misi mencapai tujuan bangsa, maka kita dapat melakukan hal yang serupa untuk membangun bangsa. Mungkin pemuda satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan dalam bidang yang berbeda, namun justru hal itulah yang akan membuat bangsa semakin kuat. Keberagaman karakter, kemampuan, pendapat, dan lainnya akan menjadi faktor yang bisa disatukan untuk membangun bangsa. Dapat dibayangkan jika tanpa semangat persatuan sudah pasti akan terjadi banyak perpecahan, bukan pembangunan.

Dengan begitu, Sumpah Pemuda dapat menjadi salah satu jawaban dan senjata untuk menjawab tantangan masa depan. Dengan cara pandang Sumpah Pemuda dan semangat yang terkandung di dalamnya, kita dapat menyatukan setiap perbedaan yang ada menjadi salah satu faktor pembangun bangsa. Mengingat pemuda merupakan generasi yang akan menjadi harapan untuk Indonesia di masa depan, kita harus memastikan bahwa Sumpah Pemuda itu tidak akan diingkari dengan keegoisan-keegoisan pribadi yang tidak berbudi. Saya, penulis, mengajak kita semua untuk terus merenungi makna sebenarnya dari Sumpah Pemuda, bukan hanya setahun sekali, tetapi biarkan semangat itu dapat tumbuh setiap hari dalam insan-insan muda Indonesia.

Ardelia Beatrice