Memaknai Sumpah Pemuda di Abad ke-21

Oleh: Ni Putu Intan Paramitha Marchila Audy Dewi | PPTI 12 | 2502041281

SUMPAH PEMUDA

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Hari di mana Sumpah Pemuda diikrarkan, yakni 28 Oktober 1928, telah menjadi salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya para pemuda. Peristiwa ini menjadi tonggak persatuan para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah dan memiliki pemikiran yang berbeda satu sama lainnya, tapi bersedia untuk bersatu dan berjuang bersama-sama demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jika peristiwa ini tidak pernah terjadi, entah apa yang akan dilalui oleh bangsa Indonesia selama puluhan tahun ini.

Meskipun begitu, tentunya perjuangan yang besar tidak selalu berjalan mulus dan mudah, karena pasti ada masalah dan tantangan yang harus dihadapi. Jika beberapa dekade lalu para pemuda Indonesia berjuang untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan karena banyaknya perbedaan, maka di masa kini para pemuda Indonesia harus berjuang untuk mempertahankannya agar rasa persatuan dan kesatuan itu selalu ada dalam diri. Menjadi pemuda yang senantiasa menjaga rasa cinta terhadap tanah air, rasa bangga menjadi bangsa Indonesia, dan rasa cinta terhadap keragaman yang dimiliki bangsa ini, itulah masalah dan tantangan kita untuk saat ini dan seterusnya. Lalu, bagaimana kita menghadapinya?

Di abad ke-21 ini, di mana banyak bidang kehidupan sudah perlahan terkena globalisasi dan modernisasi, sangat penting bagi kita untuk memaknai kembali isi dari Sumpah Pemuda dengan tujuan menumbuhkan ataupun memperkuat rasa dan semangat nasionalisme kita. Dalam memaknai Sumpah Pemuda sendiri, tidak cukup dengan kita membaca atau mengucap ikrar tersebut berulang-ulang, tapi harus kita pahami dan tanamkan dalam diri kita, sehingga nilai-nilai tersebut dapat kita terapkan dengan baik ke dalam kehidupan kita.

Petama, menjadi pemuda yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Kecintaan terhadap tanah air dapat kita tunjukkan dengan berbagai cara, seperti mewujudkan keinginan membela negara dengan menjadi tentara, menjaga dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional atau tingkat, atau sesederhana menjadi warga negara yang baik dalam keseharian kita. Beberapa contoh lainnya, yaitu mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan dan menghargai jasa mereka; menghormati, mengikuti, dan memaknai upacara bendera; menghormati simbol-simbol negara; mematuhi segala hukum yang berlaku, dan sebagainya.

Kedua, menjadi pemuda yang memiliki rasa bangga menjadi bangsa Indonesia. Kebanggaan menjadi bagian dari bangsa yang besar ini dapat kita tunjukkan dengan senantiasa mencintai, menjaga, dan melestarikan budaya Indonesia karena berbagai kebudayaan yang kita miliki bisa saja hilang atau punah akibat globalisasi. Selain itu, mencintai dan bangga menggunakan produk dalam negeri juga termasuk sikap bangga terhadap bangsa ini karena sebenarnya produk dalam negeri ini juga keren dan tidak kalah menarik dari produk luar.

Ketiga, menjadi pemuda yang selalu menjunjung bahasa Indonesia. Di masa kini, banyak pemuda Indonesia lebih memilih menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia padahal bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya sebagai alat berkomunikasi, melainkan juga sebagai identitas dan pemersatu bangsa. Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk selalu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bahasa persatuan kita, serta lebih sering menggunakan kosakata bahasa Indonesia daripada kosakata bahasa asing. Kita juga harus terus belajar bagaimana berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, apalagi kalau ditempatkan pada situasi yang formal.

Ketiga poin penting yang saling berkaitan tersebut adalah salah satu pondasi bagi kita, para pemuda Indonesia, untuk semakin memperkuat jalinan persatuan dan kesatuan bangsa ini. Hal-hal tersebut di atas kelihatannya mudah jika dikatakan, tapi sebenarnya sulit untuk dilakukan. Pasti selalu ada hambatan, baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Namun, justru disitu lah tantangannya, yang kemudian akan membuat kita menjadi bangsa yang lebih baik lagi jika berhasil menghadapinya dan melaluinya. Maka, marilah kita berjuang bersama, melewati segala rintangan yang ada, menjadi pemuda kebanggaan Indonesia.

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”

~ Ir. Soekarno ~

Ni Putu Intan Paramitha Marchila Audy Dewi