Crisis is a Turning Point

Oleh: Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th (D4534)

Manusia sejak lahir sudah mengalami krisis. Bayi menangis karena mengalami krisis yaitu lapar atau haus dan selanjutnya mendapatkan asupan makanan dari sang ibu. Dari sejak bayi hingga dewasa dan tua, manusia tak dapat menghindari krisis bahkan terus datang silih berganti. Oleh karena itu, tidak ada cara lain, setiap orang harus menghadapi dan mengatasi krisis dan bukan menghindar kirisis.

Pada kenyataannya, ada banyak orang yang merasa malas untuk bangkit dari krisis atau mengalami kegagalan. Misalnya, ketika mengalami kegagalan ada kecenderungan tidak mau mencoba lagi karena takut gagal lagi. Ingatkah anda pengalaman Thomas Alva Edison yang banyak melakukan uji coba hingga gagal ribuan kali. Dia berhasil menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala pada percobaan yang terakhir. Beliau mengatakan: “saya sukses karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan. Dengan kegagalan tersebut saya malah mengetahui ribuan cara agar lampu tidak menyala”. Jangan takut gagal karena itu hanya titik balik untuk mencapai sukses karena di dalam krisis ada peluang.

Menurut kamus KBBI, krisis merupakan keadaan yang berbahaya atau parah sekali. Sedangkan dalam kamus Webster, krisis merupakan suatu titik balik dalam sesuatu. Dalam bahasa Mandarin, krisis (weiji) terdiri dari dua kata “bahaya dan kesempatan” dapat diterjemahkan menjadi ada peluang di balik bahaya. Krisis harus dihadapi dan diatasi karena ada kesempatan baik setelahnya. Ada motivasi bijak yang mengatakan “Aku pasti bisa, jangan berhenti bergerak.” Krisis jangan membuat berhenti bergerak dan berusaha karena ada kesempatan di balik setiap krisis.

Jadilah pribadi yang tangguh dalam menghadapi setiap krisis. Yakinlah, Tuhan tidak memberikan ujian melebihi kekuatan manusia. Bangkit dan hajarlah kegagalan dengan semangat dan kekuatan yang telah Tuhan berikan. Jadilah pribadi yang tangguh yaitu pribadi yang selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa “aku yakin pasti bisa.” Bangkitlah dari kegagalan dengan segala kekuatan yang Tuhan sudah berikan. Krisis akan memaksa hidup seseorang untuk mencari jalan keluar. JIika tidak ada orang yang menolong untuk keluar dari krisis maka paksalah diri sendiri untuk mengatasi dan yakin pasti bisa keluar dari krisis dan mendapatkan titik balik dari permasalahan menjadi keberkatan.

Dr. Ramot Peter, S.Pd., M.Th