Sumpah Pemuda sebagai Pilar Perjuangan Indonesia
Oleh: Christina – 2502040215 – PPTI 11
Pada hari ini, tanggal 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda. Sebenarnya apa makna dibalik diperingatinya hari Sumpah Pemuda? Apa peristiwa penting yang selalu diperingati setiap tahunnya? Banyak dari kita yang mengakui memiliki identitas sebagai bangsa Indonesia tetapi tidak mengerti makna sesungguhnya dari peristiwa Sumpah Pemuda. Walaupun peristiwa Sumpah Pemuda menjadi materi pendidikan kewarganegaraan yang sering kali diberikan kepada murid dari jenjang SD, SMP, SMA bahkan jenjang kuliah.
Sumpah pemuda adalah tonggak yang menjadi momentum penyatuan perjuangan keberagaman yang sebelumnya bersifat kedaerahan. Adanya persamaan senasib seperjuangan di bawah penjajahan membangkitkan kesadaran para pemuda Indonesia untuk menyampingkan ego daerah masing-masing. Hingga akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai golongan daerah, suku, agama mengikrarkan diri untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Sejarah kelam dari penjajahan yang menyebabkan kondisi masyarakat Indonesia kala itu sangat menderita dan memprihatikan. Banyak korban jiwa akibat penjajahan yang dialami, hal inilah yang akhirnya menyadarkan pemuda pemudi bangsa Indonesia bahwa perjuangan tidak dapat dijalankan dengan terpecah berdasarkan golongan dan kepentingan masing-masing daerah. Belajar dari kegagalan perlawanan para raja, para pendekar, dan para pahlawan yang melawan kebengisan penjajah, yang akhirnya merubah arah perjuangan bangsa Indonesia.
Perlawanan untuk melawan penjajah pun menjadi bersifat nasional, perlahan mulai terlihat secercah cahaya untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Penting adanya penyatuan perjuangan yang menyertakan seluruh pemuda daerah di nusantara. Pada mulanya, terlihat ego setiap daerah masih sangat kental pada masing-masing kelompok organisasi pemuda. Masing-masing daerah memiliki pandangan yang berbeda untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia sehingga dalam mengambil suatu keputusan berujung pada konflik.
Namun akhirnya para pemuda sadar bahwa justru ego masing-masing daerah itulah yang menjadi batu loncatan terbesar untuk membuat Indonesia bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Kongres pemuda yang pertama kemudian berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, isinya antara lain: pertama, cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda, kedua, semua perkumpulan pemuda berusaha untuk menggalang persatuan pemuda dalam satu wadah.
Pada kongres pemuda kedua pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta akhirnya tercipta Sumpah Pemuda yang digagas oleh organisasi yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Setelah proses yang panjang, tanggal 28 Oktober 1928 yang merupakan pengakuan dari pemuda-pemudi Indonesia untuk berikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Berikut adalah isi ikrar Sumpah Pemuda: “Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia; Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia; Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”
Sumpah pemuda memberikan makna penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara untuk belajar menghormati, dan menghargai antar ras, suku, agama, dan lainnya. Senantiasa menjunjung tinggi toleransi antar suku daerah dalam menjalankan kepercayaan dan kebudayaannya. Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat canggih maka perpindahan informasi dan komunikasi antar warga menjadi lancar. Perlu adanya filterisasi dalam menyampaikan pendapat dan hindari ucapan yang dapat memecah persatuan. Kita perlu memberikan perhatian dalam menggunakan suatu kata atau diksi positif agar tidak menimbulkan ambiguitas dan disintegrasi bangsa Indonesia.