Sumpah Pemuda: Pemuda-Pemudi Kebanggaan Bangsa

Oleh: Belinda Meylia | PPTI 11 |2502040751

28 Oktober merupakan salah satu tanggal yang sangat penting bagi pemuda-pemudi Indonesia. Hal ini dikarenakan suatu peristiwa penting telah terjadi pada jauh di masa lampau. Suatu peristiwa yang mungkin hanya akan terjadi sekali dalam sejarah. Suatu peristiwa simbolik yang akhirnya dapat mengumpulkan seluruh para pemuda-pemudi bangsa kita untuk berada dalam satu hati, satu gagasan, dan satu pikiran yang sama. Peristiwa tersebutlah yang dinamakan Sumpah Pemuda.

Dalam realitasnya, pemuda-pemudi sudah menjadi tumpuan aspirasi bangsa, bahkan jauh sebelum Indonesia mencapai kemerdekaannya. Sebenarnya, hal ini tidaklah asing mengingat akan selalu ada pemuda-pemudi dalam setiap waktu dalam seluruh generasi ada. Salah satu hal yang berbeda adalah individu dalam waktu tersebut, setiap individu akan secara perlahan bergantian dengan individu yang lain karena umur yang ada. Tentunya, ini akan terus terjadi dalam masa waktu yang sangat lama.

Dalam masa waktu tersebut, banyak sekali aspirasi tertentu yang telah digaungkan. Salah satu contohnya peristiwa Rengasdengklok yang menjadi batu loncatan terbesar bagi Indonesia. Para pemuda-pemudi bangsa yang melihat kesempatan, terus-menerus mendorong Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar segera mengambil aksi dalam hal kemerdekaan bangsa kita tercinta. Akhirnya, sampailah kita di masa sekarang, hampir 80 tahun lepas kemerdekaaan. Bukankah hal ini merupakan hal yang sangat baik?

Pun sebenarnya aspirasi para pemuda-pemudi tidak hanya berhenti di situ. Banyak hal lain yang telah dilakukan sebagai bentuk kecintaannya pada Indonesia hingga kita semua bisa meninggali Indonesia dengan tenang pada saat ini. Apa pun yang mereka lakukan, kini menjadi penopang hidup bangsa yang baru, bangsa yang lebih baik.

Tentunya, kita, para pemuda-pemudi bangsa masa kini akan kian melanjutkan dari apa yang ada pada para pemuda-pemudi masa sebelumnya. Masing-masing dari kita akan menjulurkan tangan untuk meneruskan uluran tangan ini pada pemuda-pemudi yang akan ada pada masa selanjutnya. Marilah kita bersatu padu secara bersama kian membimbing Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Pun hal ini juga sebagai bentuk apresiasi kita pada pemuda-pemudi masa lampau.

Terima kasih wahai pemuda-pemudi bangsa Indonesia. Jasanya tentu akan selalu terkenang tiada tara. Mulai dari sebelum kemerdekaan hingga saat ini, pemuda-pemudi bangsa akan selalu menjadi penopang bangsa yang setia. Uluran tangan masa sebelumnya akan diteruskan ke masa kini. Pun selanjutnya, uluran tangan ini akan diteruskan dari masa kini ke masa yang akan datang. Demi Indonesia, demi bangsa, pemuda-pemudi Indonesia akan turut menuntun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.

Belinda Meylia