Pemuda Bersumpah Bagi Indonesia

Oleh: Dinda Dwi Ninditha Silalahi – 2502040240 – PPTI 11

Tepat 94 tahun yang lalu, yakni pada 28 Oktober 1928, sumpah pemuda dideklarasikan oleh para pemuda bangsa. Eksistensi sumpah pemuda saat itu diharapkan dapat membangkitkan rasa nasionalisme para pemuda, yang notabenenya adalah generasi penerus bangsa sekaligus harapan bangsa untuk bisa mencapai kata merdeka. Sumpah pemuda juga diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia yang ada pada diri masing-masing pemuda.

Sekarang, di saat harapan bangsa; mencapai kata merdeka; sudah menjadi nyata, sumpah pemuda masih terus menunjukkan eksistensinya sembari menjalankan tujuannya. Sumpah pemuda terus diajar kepada setiap pemuda yang ada di Indonesia lewat Pendidikan Kewarganegaraan yang wajib diemban oleh mereka. Setiap pemuda diwajibkan untuk menghafal, kemudian memahami, dan menjiwai arti dari sumpah pemuda.

Setelah melewati masa remaja dan siap menjadi seorang dewasa, kami, pemuda, tentu betul-betul memahami arti dari sumpah pemuda dalam hidup kami. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, mengingatkan kami akan tanah air. Meski kami berasal dari daerah yang berbeda, dengan bahasa yang mungkin berbeda, dan kebiasaan yang tentu berbeda, namun kami memiliki satu kesamaan yang pasti, yakni bertanah air Indonesia. Mungkin saat ini kaki kami berpijak di tanah asing, namun kami ingat tanah air akan selalu membentangkan tangannya untuk memeluk kami saat pulang ke rumah. Kami, pemuda bangsa, memiliki satu tujuan yang sama, yaitu kembali dan menetap di tanah air, secara fisik atau jiwa. Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, saat berada dimanapun, dengan keadaan apapun, dengan bangga kami mengaku sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Nama Indonesia terus berdendang di hati kami. Apapun yang kami lakukan, salah satu tujuannya pasti adalah demi bangsa Indonesia. Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia, kembali pada asal kami yang mungkin berbeda dan bahasa kami juga berbeda, namun kami memiliki satu bahasa yang sama dan terus kami bawa, yakni bahasa Indonesia. Bahasa tersebut merupakan kebanggaan bagi kami dan merupakan warisan yang akan terus kami hormati dan salurkan kepada generasi-generasi selanjutnya. Kami akan berusaha untuk menjaga kehormatannya.

Dengan ini, kami, putra dan putri Indonesia berjanji untuk terus menumbuhkan jiwa pemuda seperti yang ada pada teks sumpah pemuda. Tak hanya menumbuhkan pada jiwa kami, tapi juga mengenalkan dan menumbuhkan jiwa itu pada pemuda-pemuda selanjutnya. Demi Indonesia yang jaya, kami akan terus berjuang. Sumpah kami bagi Indonesia, selamat hari sumpah pemuda!

Dinda Dwi Ninditha Silalahi