Memori: Anugerah yang Tuhan Beri

Oleh: Oki Hermawati

Masa pandemi covid 19 hampir usai dilewati meski masih ada beberapa kasus yang masih terjadi. Bagi beberapa orang masa pandemi menjadi masa-masa yang sulit, banyak yang kehilangan pekerjaan, kehilangan orang-orang yang dicintai, kehilangan kesehatan yang prima dan masih banyak kehilangan lainnya.

Ingatan akan hal-hal yang menyedihkan, menyakitkan, menjengkelkan, menguatirkan menjadi sebuah ingatan buruk yang ingin segera dilupakan dan tidak mau diingat-ingat lagi. Seandainya otak kita memiliki sistem menghapus semua data “memori buruk” maka mungkin sebagian orang akan melakukannya. Namun rupanya memori buruk atau tidak menyenangkan itu terkadang sulit dilupakan, bahkan sebagian menjadi mimpi-mimpi buruk yang kerapkali membangunkan kita dari tidur nyenyak.

Dibalik memori manusia yang menyimpan kejadian yang berkesan, baik itu hal positif, menggembirakan atau hal buruk, menakutkan, memalukan dsb, rasanya kita harus mensyukuri keberadaan memori di dalam diri manusia. Hal-hal apa saja yang dapat kita pelajari dari hadirnya memori dalam diri kita?

  1. Memori merupakan pemberian Tuhan dalam diri manusia. Bayangkan jika kita tidak memiliki memori, kita tidak bisa mengenang orang-orang yang kita cintai, mengenang segala kebaikan dan cinta kasihnya. Kita menjadi orang yang mudah melupakan kebaikan orang lain dan juga menjadi orang yang lupa untuk mensyukuri banyak hal dalam hidup. Kita tidak bisa mengenang masa kecil atau masa remaja kita yang indah, masa pernikahan kita dsb.
  2. Memori yang baik membuat kita bersyukur dan memberi harapan. Melihat foto-foto lawas membangkitkan kenangan indah dari orang-orang disekitar kita dan keluarga kita. Melihat benda-benda pemberian orang yang mencintai kita, membangkitkan harapan untuk kembali berjuang. Mendengarkan lagu-lagu kenangan, mencium bau parfum dsb, mengingatkan kita akan banyak kejadian indah yang pernah kita alami.
  3. Memori yang buruk meski kerapkali mengelisahkan, menghantui kita dalam perasaan-perasaan cemas, kuatir dan mungkin sulit tidur, namun ada hal yang tetap bisa kita pelajari. Memori buruk mengajarkan kita untuk menjadi dewasa dan belajar dari kesalahan yang mungkin kita buat. Memori buruk memberikan kita hikmat untuk belajar dari beragam perspektif orang lain. Memori buruk juga mengajarkan kerendahan hati sehingga kita memiliki jiwa pembelajar seumur hidup. Memori buruk juga mengajarkan kita untuk terus-menerus belajar mengasihi, memaafkan, mengampuni dsb.
  4. Akhirnya, indah bukan memori yang manusia miliki? Sekalipun memori kita menampung dua sisi hal yang baik ataupun buruk, namun memori sendiri adalah anugerah yang Tuhan beri bagi kita. Mari kita terus belajar mengisi memori kita dengan hal-hal yang baik dan terus bertumbuh dewasa. Yuk!
Oki Hermawati