Memaknai Sumpah Pemuda Sebagai Generasi Penerus Bangsa

Oleh: Meily Zanetta | PPTI 11 | 2502041041

Pada tanggal 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda dan menjadi hari lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda lahir dikarenakan para pemuda Indonesia yang mulai bergerak dan membentuk berbagai organisasi. Organisasi tersebut antara lain Persatuan Indonesia hingga Tri Koro Darmo. Pada masa itu pemuda-pemudi Indonesia membentuk berbagai organisasi karena mereka mulai menyadari tujuan bersama yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia dan mengurangi perpecahan akibat perbedaan suku dan agama. Dengan banyaknya organisasi kepemudaan yang terbentuk, maka PPPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan kaum intelektual kemudian berinisiatif dan bercita-cita untuk menyatukan seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia, mereka mengadakan pertemuan untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Pertemuan pertama hingga ketiga diadakan pada tahun 1926-1928. Pada pertemuan ketiga yaitu pada tanggal 12 Agustus 1928, menghasilkan keputusan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober. Dengan dibuatnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan pemuda untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda mengajarkan kita mengenai semangat juang para pemuda dalam menyatukan bangsa Indonesia yang sedang dibelenggu dalam kungkungan penjajahan, sehingga dapat menjadi motivasi untuk generasi bangsa masa kini dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Sebagai generasi penerus bangsa. Menurut saya, kita dapat memaknai Sumpah Pemuda dengan merenungkan, menghormati, dan mensyukuri perjuangan para pemuda dengan terus menjaga keutuhan bangsa. Hal-hal ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan cara:

  1. Sesuai dengan bunyi Sumpah Pemuda pada poin pertama yaitu “Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”. Hal ini sesuai dengan semboyan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu. Jadi apa pun suku, agama, dan budaya yang dimiliki oleh orang-orang sekitar kita, kita tidak boleh sampai terpancing isu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan. Seharusnya kita dapat saling mempelajari budaya masing-masing dengan cara nongkrong bareng atau membaca referensi.
  2. Poin kedua pada Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”. Sebagai generasi penerus bangsa, poin pada Sumpah Pemuda ini mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan. Perbedaan bukanlah penghalang untuk menjadi bangsa yang satu, justru dengan adanya perbedaan kita harus menghormati perbedaan tersebut agar dapat menjadi bangsa yang satu, rukun, damai, dan maju.
  3. Poin ketiga pada Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Poin ini dapat kita terapkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kita juga dapat berkontribusi untuk memajukan bangsa yaitu dengan terus berkaya dengan kreativitas-kreativitas yang kita miliki. Hal ini dapat dimulai dengan belajar dengan tekun dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta ikut aktif dalam berorganisasi.

Meily Zanetta